Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bisnis

Market Intelligence Jadi Kunci Perusahaan Hadapi Krisis Ekonomi dan Resesi 2023

Ketidakstabilan geopolitik yang dipacu adanya perang Rusia-Ukraina telah berdampak pada inflasi

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Kaswadi
Chairman MarkPlus Corp, Hermawan Kartajaya dalam Webinar Series dengan tema Market Intelligence in Post Normal Era, Kamis (20/10/2022) malam. 

Perusahaan perlu memiliki intelegensi agar mengetahui persis seperti apa sentimen konsumen. 

Selain dengan AI, juga harus dilebur dengan kemanusiaan. Bagaimana pun, keputusan tidak bisa diserahkan ke mesin, keunikan pemikiran manusia yang akan membedakan dengan setiap kompetitornya.

“Jika Anda ingin memenangkan persaingan meski skala Anda kecil, gunakan market intelligence," sebut Hermawan.

Bagi Hermawan, para pemasar perlu memanfaatkan marketing for good, bukan memanfaatkan teknologi sebagai suatu alat yang berbahaya.

Melainkan membawa pemasaran pada hal yang berharga seperti perdamaian, keberlanjutan dan kemanusiaan.

“Penggunaan AI dan market research sudah sangat dipengaruhi oleh mesin. Bagaimana pun, manusia tetap perlu berperan dengan mindful dan bijaksana secara emosional sebagai pembuat keputusan," jelasnya.

Ia menekankan, pemasar perlu bersiap untuk memanfaatkan sumber daya ke tujuan yang tepat.

Maka dari itu entrepreneurship dan leadership sebagai bagian dari konsep CIEL (Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership)
diperlukan agar pemasar tetap bijaksana dalam menghadapi AI. 

Konsep ini dikemas dalam buku Entrepreneurial Marketing yang ditulis oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Hooi Den Huan, dan Jacky Mussry.

Sementara untuk memperkuat strategi market intelligence suatu perusahaan, pemasar dapat terlebih dahulu menganalisa competitor intelligence, product intelligence, pemahaman pasar dan pemahaman pelanggan.

Untuk diketahui episode tiga HKWEBSERIES tahun ini dihadiri lebih dari 1000 peserta yang menandai semangat para pemasar untuk memahami peta persaingan dalam menghadapi persaingan dan krisis menuju 2030, dengan market intelligence.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved