Demo Penanganan Banjir di DPRD Palopo Ricuh, Pintu Ruang Paripurna Dirusak
Pintu ruang paripurna yang terbuat dari kaca pecah setelah ditendang dan dipukul oleh pengunjuk rasa.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Saldy Irawan
Sebelum ke DPRD, massa AMT orasi di Jl Trans Sulawesi, Jembatan Miring, Kecamatan Telluwanua, Palopo.
Pengunjuk rasa mendesak Pemkot dan DPRD Palopo bertanggung jawab atas bencana banjir yang sudah beberapa kali terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Pendemo dalam orasinya meminta Walikota dan DPRD Palopo tidak tinggal diam melihat banjir yang sering terjadi.
"Ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap Pemkot dan DPRD Palopo yang tidak bertanggung jawab atas bencana banjir," kata Koordinator Aksi, Awal.
Awal mendesak agar persoalan banjir segera dicari solusinya.
"Carikan kami solusi, kami dihantui banjir," paparnya.
Pengunjuk rasa yang sebagian besar adalah emak-emak menutup sebagian jalan poros Palopo-Masamba.
Mengakibatkan kemacetan panjang terjadi di sekitaran Jembatan Miring.
"Kami minta maaf atas ketidak nyamanan para pengguna jalan, sekali lagi ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap Pemkot dan DPRD," papar Awal.(*)