Cerita Muhammad Anugrah Lolos Jadi Polisi Lewat Jalur Penghafal Alquran
Pria yang akrab disapa Uga ini menceritakan perjalanannya sehingga sampai bisa lolos kepolisian.
Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Muhammad Anugrah Alif Turzina (22) lulusan pondok pesantren Darul Istiqomah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Anugrah lolos masuk polisi lewat jalaur hafiz penghafal Alquran 30 juz.
Pria yang akrab disapa Uga ini menceritakan perjalanannya sehingga sampai bisa lolos kepolisian.
Alumni pondok pesantren itu tidak pernah menyangka akan memakai seragam polisi dan menjadi abdi negara.
Sebelumnya, Uga menjadi imam masjid di RS Faisal Kota Makassar. Kemudian ada tawaran dari biro SDM Polrestabes Makassar untuk seleksi lewat jalur penghafal Alquran.
"Sekitar dua tahun jadi imam masjid di RS Faisal ada tawaran pendaftaran masuk polisi dari Polrestabes Makassar biro SDM lewat jalur penghafal Alquran," katanya saat ditemui di Mako Brimob Parepare, Rabu (19/10/2022).
Bermodalkan hafalan, Uga menjalani tes dan melengkapi dokumen.
Di benak Uga, masuk polisi artinya harus membayar sejumlah uang dan tentunya orang tua Uga tidak sanggup.
Namun, Uga tetap lanjut seleksi kepolisian tersebut dengan membawa sertifikat hafalan 30 juz yang ditandatangani Kemenag dan surat pernyataan dari Depag.
"Hanya membawa dokumen serta dokumen tambahan sertifikat hafalan 30 juz yang ditandatangani Kemenag dan surat pernyataan dari Depag provinsi," jelasnya.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini, sempat ragu saat ingin mengambil kesempatan ini.
Sebagai santri, Uga ragu dengan fisiknya yang tidak terlatih.
Orang tua Uga pun demikian, mengkhawatirkan fisik anaknya yang belum terbiasa.
"Orang tua juga sempat khawatir sama fisik saya karena kita santri belajar saja di kerja sama mengaji," ujar Uga.
Saat tes hafalan, Uga diberikan tiga pertanyaan atau surah yang harus disambung.