Jaga Bumi, BRI Peduli Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah secara Terpadu
Sebagai bentuk kepedulian lingkungan, BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) mengambil inisiatif dalam mengatasi masalah sampah.
Penulis: Dwi Nur Hayati | Editor: Sheila Respati
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan bahwa pihaknya ingin mengubah cara pandang sebagian masyarakat yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
“Program tersebut nantinya dapat mendorong kesadaran masyarakat di tepi sungai tentang pentingnya mengelola sampah menjadi barang yang lebih berguna dan pada akhirnya dapat menjaga kesimbangan lingkungan sekitar,” ujar Aestika dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/10/2022).
Integrasi pemberdayaan Desa BRILiaN
Selain BRI Peduli Bersih-bersih Kali, Aestika menjelaskan bahwa BRI Peduli TPST juga difokuskan pada pengolahan sampah di desa-desa yang menjadi bagian dari program Desa BRILian.
Program Desa BRILiaN adalah program pemberdayaan BRI yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa dan menghasilkan role model implementasi kepemimpinan desa yang unggul.
“Di Desa BRILiaN, program BRI Peduli TPST mendorong kesadaran masyarakat tentang pengolahan sampah sehingga menjadi desa teladan dan menjadi inspirasi bagi desa di sekitarnya,” imbuh Aestika.
Sejak program tersebut dimulai pada 2020, kata dia, terdapat 10 desa terbaik di yang terpilih dan diberikan pendampingan serta pemberdayaan dari BRI setiap tahunnya.
Adapun desa-desa tersebut, antara lain Desa Sukalaksana di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), Desa Temanggung di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), Desa Ketapanrame di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).
Kemudian, Desa Sumberadem di Kabupaten Malang, Jatim, Desa Menanga di Kabupaten Karangasem, Bali, dan Desa Penggarit di Kabupaten Pemalang, Jateng.
Dengan program Desa BRILiaN, Aestika berharap BRI tidak hanya bisa memberdayakan ekonomi desa, tetapi juga berperan mendorong kesadaran masyarakat.
Utamanya, kesadaran untuk menjaga keseimbangan alam dan kebersihan lingkungan melalui pengolahan sampah yang tepat.
“Sampah yang berasal dari rumah tangga, kemudian dipilah dan bisa dimanfaatkan untuk kompos atau didaur ulang menjadi barang berguna,” ujar Aestika.
Ia berharap, program TJSL atau CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat fokus dan berdampak positif bagi lingkungan sesuai arahan Menteri BUMN.
Aestika juga berharap sampah yang dibuang dapat dikelola dan dimanfaatkan dalam berbagai hal, mulai dari keperluan untuk energi listrik, industri kertas, campuran aspal, bahan baku plastik atau jenis organik, hingga menjadi kompos.
“Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim,” imbuhnya.