Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilihan RT RW Makassar

Breaking News: Danny Pomanto Ngotot Pemilu RT/RW Makassar Digelar Secara e-Voting

Hanya saja, keputusan Danny sudah bulat untuk menggelar pemilu raya RT/RW berbasis digital. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat berada di Kantor Pemadam Kebakaran, Jl Ratulangi, Kamis (13/10/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makasar Danny Pomanto ngotot pemilu Raya RT/RW dilakukan secara e-voting.

Padahal banyak pihak termasuk DPRD Makassar yang memberi saran agar pemilihan dilakukan secara konvensional atau menggunakan surat suara seperti biasanya.

Hanya saja, keputusan Danny sudah bulat untuk menggelar pemilu raya RT/RW berbasis digital. 

Bahkan, Danny mengklaim keamanan dari pemilihan secara e-voting ini dapat dipercaya karena tidak ada yang bisa mengintervensi.

"E-voting saya jamin 1000 persen tidak ada bisa intervensi," ucap Danny Pomanto saat ditemui di Kantor Pemadam Kebakaran, Jl Ratulangi, Kamis (13/10/2022).

Wali Kota Makassar dua periode ini memaparkan, Pemkot bukan kali pertamanya menerapkan sistem digitalisasi.

Sebelumnya, sistem digitalisasi sudah dilakukan untuk merekrut tenaga laskar pelangi.

Terbukti kata Danny, banyak yang tidak lulus karena penilaiannya sesuai dengan kapasitas.

Bahkan, ia sebagai pimpinan tak bisa mengintervensi, banyak honorer yang bekerja di rumahnya tidak lulus laskar pelangi.

"Tidak usah jauh-jauh, penerimaan laskar pelangi saja, saya sendiri perancangnya tidak bisa menyelamatkan orang dalam rumahku. Kalau bisa diintervensi saya duluan yang intervensi, tapi ini tidak bisa diintervensi," ujarnya.

"Jadi tidak usah khawatir, e-voting itu justru menjaga demokrasi kita, dan tidak akan ada orang bisa intervensi," sambungnya.

Danny mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir.

Alasan lainnya untuk melangsungkan Pemilu Raya RT/RW secara e-voting karena lebih murah dan lebih aman.

Pemilihan secara konvensional menurut Danny bisa menyebabkan pertentangan di masyarakat.

Suami Indira Jusuf Ismail ini menambahkan, besar kemungkinan pemilihan RT/RW diundur.

Pertimbangannya, masih banyak riak-riak di masyarakat yang berpotensi mengganggu kenyamanan dan kondusivitas di masyarkat.

"Saya tidak mau terganggu program kita, Kalau ada keributan dibawah maka program tidak akan jalan apalagi sudah masuki tahun politik, sehingga saya akan ukur keadaan, kalau tidak memungkinkan saya tunda," tegasnya.

Disamping itu, Danny menilai ada pihak yang sengaja memprovokasi masyarakat.

Sehingga pihaknya akan melakukan mitigasi untuk mengidentifikasi oknum yang melakukan provokasi tersebut.

"Kalau ada tanda-tanda bahwa ada provokasi di bawah, saya punya hak itu untuk menjaga kota dan program untuk rakyat," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved