Foto Tribun Timur
Strategi Kalla Group Masuk Perusahaan Elite Nasional di Usia 100 Tahun
Kalla Group punya harapan masuk perusahaan papan atas level nasional pada 2052 mendatang.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kalla Group punya asa masuk jajaran elite perusahaan level nasional pada usia 100 tahun, 2052 mendatang.
Perusahaan bentukan Haji Kalla itu tahun ini genap berusia 70 tahun.
Saat ini Kalla Group dipimpin generasi ketiga.
Dimulai dari Hadji Kalla (1952-1970-an), Jusuf Kalla (1970-1999), Fatimah Kalla (2000-2017), hingga kini Solihin Jusuf Kalla (2018-sekarang).
Selama 69 tahun itu, Kalla Group berkontribusi untuk negeri membuka banyak lapangan pekerjaan.
Chief Corporate Secretary & Legal Officer Kalla Group, Subhan Djaya Mappaturung mengatakan, tidak banyak perusahaan yang mampu melewati usia 50 tahun.
Usia di atas 50 tahun menandakan kematangan perusahaan.
Subhan mengungkapkan Kalla Group sudah melewati sejumlah krisis ekonomi dalam 69 tahun perjalanannya.
"69 tahun adalah usia matang. Perusahaan yang bertahan usia di atas 50 tahun punya usaha budaya kuat," kata Subhan beberapa hari lalu.
Subhan melanjutkan, Kalla Group punya harapan masuk perusahaan papan atas level nasional pada 2052 mendatang.
Ia menyebut Kalla Group pada 2052 sudah dipimpin generasi keempat atau bahkan kelima.
Untuk mencapai target tersebut, Kalla Group sudah menyusun stretegi terukur ke depan.
"2052 kita harap masuk perusahaan papan atas nasional. Kita punya target terukur. Lima tahun ke depan masuk market papan atas, itu coba kita perbaiki bisnis anak perusahaan Kalla," katanya.
Subhan mengatakan eksistensi Kalla Group hingga usia 69 tahun ini tidak lepas dari manajemen menciptakan dan memanfaatkan peluang.
Kalla Group mengelola unit bisnis sesuai kemampuan.
"Upaya berkelanjutan kita harap Kalla jadi perusahaan nasional. Bahkan kita harap masuk persaingan global pada saat generasi keempat atau kelima," katanya.
"Upaya berkelanjutan perkuat pondasi, transformasi organisasi ini terus menerus kita lakukan. Sumber daya diperkuat kompetisi nasional. Kita pilih bisnis penguasaan kita," sambungnya.
Menurutnya, Kalla lahir bisa ciptakan peluang dan manfaat peluang. "Termasuk era digital. Perkuat perluasan pasar kita harap tumbuh kelanjutan," ujarnya.
Ke depan, Kalla Group juga akan melebatkan unit bisnis ke sejumlah provinsi di luar Sulawesi, seperti Kalimantan dan Papua.
Subhan menceritakan perjalanan Kalla Group melewati sejumlah krisis.
Seperti krisis minyak dunia pada dekasi 1980-an.
Banyak suplai tergantung produksi minyak yang terdampak ekonomi.
Kemudian 1997-1998 ketika Indonesia dilanda krisis moneter.
2018 krisis keuangan global di Amerika Serikat.
Hingga 2020 krisis akibat pandemi covid-19.
"Kita melewati krisis yang membuat Kalla Group bertahan," katanya.
Sekadar diketahui, perjalanan Kalla sebagai Group perusahaan bermula saat Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla menjalankan usaha di bidang tekstil di Kota Watampone Sulsel hingga tahun 1951.
Haji Kalla kemudian merambah usaha perdagangan ke Makassar pada 18 Oktober 1952.
Pada tahun 1967, Haji Kalla menyerahkan tongkat kepimpinan bisnisnya kepada putranya, Jusuf Kalla.
Saat Jusuf Kalla diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian tahun 1999 era Presiden Gus Dur.
Maka saat itu JK menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada adiknya, Fatimah Kalla.
Di awal 2000-an, Fatimah melakukan trasnformasi PT Hadji Kalla menjadi Kalla Group.
Pada tahun 2018, Kalla Group kembali melakukan pergantian kepemimpinan perusahaan dari Fatimah Kalla ke Solihin Jusuf Kalla sebagai presiden director Kalla Group.
Pergantian kepemimpinan ini menandai transformasi di berbagai lini bisnis.
Mulai dari bidang struktural, sumber daya manusia, sistem, dan juga pengembangan perusahaan ke depan.