KKB Papua
Cerita Keluarga Korban KKB Papua Barat Asal Pinrang, Jasad Armin Ditemukan Terbakar di Bawah Truk
Jenazah Armin telah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, pada Minggu (2/10/2022)
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Muh. Irham
PINRANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Armin (43), korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Sebelumnya, Armin merupakan pekerja jalan trans Bintuni Maybrat yang diserang KKB di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9/2022) lalu.
Jenazah Armin telah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, pada Minggu (2/10/2022) sore.
Kendati jenazah Armin telah dimakamkan, rasa sedih masih menyelimuti keluarga korban.
Paman korban, Dasman mengatakan almarhum Armin sudah lama merantau ke Papua Barat dan tinggal di Sorong bersama istri dan dua anaknya.
Dikatakan, Armin dulunya bekerja di Raja Ampat. Sementara istrinya tinggal di Sorong.
"Waktu itu, istrinya sakit di Sorong. Jadi disuruh pulang untuk melihat kondisi istrinya. Setelah di Sorong, dia dipanggil kerja oleh Abbas Manna, korban yang juga tewas dalam peristiwa tersebut," kata Dasman saat ditemui, Jumat (7/10/2022).
Armin kemudian menerima tawaran Abbas Manna untuk mengerjakan proyek jalan trans Bintuni Maybrat.
"Abbas sebagai bos dalam proyek jalanan tersebut dan memanggil Armin untuk menjadi supir truk di sana. Namun, takdir berkata lain. Armin dan tiga orang lainnya termasuk Abbas jadi korban pembantaian KKB," jelasnya.
Dasman menuturkan, jasad Armin ditemukan terbakar di bawah truk.
"Setelah pembantaian itu, pihak KKB membakar kendaraan truk di sana. Sementara jasad Armin yang berada di kolong truk juga ikut terbakar," terangnya.
Dia menuturkan, kendati jenazah Armin sudah dimakamkan, ibu Armin masih merasa tidak percaya dengan apa yang menimpa anaknya itu.
"Sampai sekarang kami tidak percaya. Begitu juga dengan ibu almarhum. Masih berduka," imbuhnya.
Diketahui, Pemerintah Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Pinrang telah memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga Armin.
Santunan juga diberikan anggota DPRD Provinsi Papua Barat Arifin kepada keluarga korban.