Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Gabung PPP, Yusran Sofyan Sebut Analogi Anak Pungut Politisi Gerindra Harmansyah Membingungkan

Mantan Sekretaris DPD Gerindra Sulsel Yusran Sofyan menanggapi santai metafora analogi anak pungut yang dialamatkan kepada dirinya.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
JAS HIJAU. Mantan Sekretaris DPD Gerindra Sulsel sekaligus mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel Yusran Sofyan resmi memakai jas PPP berwarna hijau. Penyematan jaket PPP dilakukan secara resmi dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) DPW PPP Sulsel, yang digelar di Hotel Four Point by Sheraton, pada Senin (3/10/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yusran Sofyan menanggapi balik metafora anak pungut dari Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah Syal Merah.

Yusran Sofyan adalah mantan Sekretaris DPD Gerindra Sulsel era Andi Rudiyanto Asapa.

Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Sulsel periode 2014-2019 mewakili Fraksi Partai Gerindra.

Kini Yusran Sofyan memutuskan gabung Partai Persatuan Pembangunan di bawah komando Imam Fauzan Amir Uskara.

Yusran Sofyan menanggapi santai metafora analogi anak pungut yang dialamatkan kepada dirinya.

Ia bahkan balik menuding Harmansyah Syal Merah sebagai orang tidak punya kompetensi di Gerindra.

"Ya itu khan cuman Group WA tapi saya rasa analogi anak pungut itu keluar dari orang yang tidak punya kompetensi di Gerindra," tulis Yusran Sofyan, dalam rilis yang diterima Tribun Timur Rabu (5/10/2022).

Yusran mengatakan, sistem kaderisasi di Gerindra sangat ketat selama ini.

"Sistem kaderisasi di Gerindra itu sangat ketat. Di partai Gerindra saya pernah diamanahkan posisi yang menurut saya luar biasa. Sebagai Sekretaris DPD Sulsel tahun 2013 dan sebagai pimpinan DPRD Sulsel 2014-2019. Jadi saya tidak paham dengan analogi anak pungut dan bingung ka apa maksudnya," kata Yusran Sofyan.

Sebelumnya kepindahan mantan Sekertaris DPD Gerindra Sulsel, Yusran Sofyan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) direspon oleh Harmansyah. Rabu (5/10/2022).

Dalam percakapan di salah satu grup WhatsApp, Harmansyah menyebutkan istilah "anak pungut" kepada Yusran Sofyan setelah meninggalkan Partai Gerindra.

Tribun Timur telah mencoba mengonfirmasi kebenaran pernyataan Harmansyah.

Harmansyah membenarkan pernyatannya itu.

"Yang namanya anak pungut kalau sudah besar kadang cari bentuk sendiri, tapi sebagai orang tua yang baik tentu tetap mendoakan agar diberi kesuksesan dimanapun berada," tulis Harmansyah dalam pesan yang beredar di WhatsApp.

Yusran Sofyan Gabung PPP

Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan atau PPP Sulsel di bawah komando Imam Fauzan kembali merekrut tokoh baru.

Kali ini PPP Sulsel merangkul mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel Periode 2014-2019 Yusran Sofyan.

Mantan politisi Gerindra Sulsel itu resmi memakai jaket PPP dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) DPW PPP Sulsel, yang digelar di Hotel Four Point by Sheraton, pada Senin (3/10/2022).

Yusran Sofyan disambung langsung Plt Ketua Umum Mardiono dan Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara.

Yusran Sofyan pernah menjabat Sekretaris DPD Gerindra Sulsel pada era Andi Rudiyanto Asapa.

Yusran Sofyan menambah deretan tokoh-tokoh yang gabung PPP sejak dipimpin Imam Fauzan.

Sebelumnya ada putra mantan Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung, Andi Liu. Ia daulat sebagai Bendahara DPW PPP Sulsel mendampingi Imam Fauzan.

Kemudian mantan Bupati Takalar periode 2012-2017 Burhanuddin Baharuddin, kader NU Muhammad Ishak.

Fauzan terpilih memimpin PPP Sulsel pada 3 Juni 2021 lalu.

Ketika itu, umur Imam Fauzan baru menginjak 25 tahun.

Ia melanjutkan estafet kepemimpinan Muh Aras.

Di tangannnya, Fauzan menargetkan merebut kursi pimpinan DPRD Sulsel pada 2024 mendatang.

Target tersebut terbilang tinggi dibanding pencapaian PPP pada pemilu 2019 lalu.

Sebelumnya PPP hanya meraih 6 kursi DPRD Sulsel, berada di posisi tiga terbawah setelah Perindo dan Hanura masing-masing satu kursi.

Fauzan mengatakan, seluruh dapil harus dapat mengisi kursi di DPR.

"Menyusun komposisi caleg bukan tentang siapa yang bakal duduk. Bukan tentang siapa yang paling dekat. Tapi bagaimana kita menyusun komposisi caleg setiap dapil ada caleg minimal satu," ujarnya.

Fauzan juga menyampaikan dinamika yang terjadi di PPP yakni pergantian ketua umum.

"Kemarin adalah dinamika yang bisa membawa PPP menjadi lebih baik pada 2024 nanti," kata Imam Fauzan.

Menurutnya dinamika yang terjadi mencerminkan kesolidan PPP, meskipun kata dia banyak cobaan.

"Kita setiap jelang pemilu dihadapkan dengan dinamika, tetapi kita bisa melewatinya," katanya.

Ia berharap di bawah kepemimpinan Mardiono, PPP bisa menjemput kemenangan pemilu 2024 dengan jumlah kursi yang lebih banyak.

"Kebesaran sebuah partai dinilai seberapa besar kursinya di DPR," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved