Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Latih Barista Warkop, Inkubator Bisnis Poltek ATIM Ingin Tumbuhkan Industri Kopi

Sebagai pembicara, hadir Barista Makassar Muhammad Fajri dan Branch Manager KCP Bank Syariah I Makassar Pannampu Ridwan Maulana.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Suasana Pelatihan Barista Oleh Inkubator Bisnis Poltek ATI Makassar guna menumbukan industri kopi pada Selasa (4/10/2022) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satuan kerja di bawah naungan BPSDMI Kemenperin,Unit Inkubator Bisnis Politeknik ATI Makassar berhasil melaksanakan Pelatihan Barista dan Usaha Warung Kopi, Senin-Selasa (3-4/10/2022).

Pelatihan ini diikuti mahasiswa dan masyarakat umum dari berbagai daerah.

Sebagai pembicara, hadir Barista Makassar Muhammad Fajri dan Branch Manager KCP Bank Syariah I Makassar Pannampu Ridwan Maulana.

Ketua Unit Inkubator Bisnis Poltek ATIM, Idi Amin mengatakan pelatihan barista dan usaha warung kopi dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa maupun masyarakat yang ingin membuka usaha pengolahan kopi. 

"Di pelatihan ini, kita membangun jaringan dengan para pelaku usaha warung kopi," ujar Idi Amin

"Selain itu, kita juga menjaring calon tenant binaan Inkubator Bisnis Politeknik ATI Makassar," lanjutnya.

Selama pelatihan, para peserta mendapat pengetahuan pengolahan kopi.

Mereka diajarkan tentang cara mengolah kopi sesuai jenisnya.

Tak hanya soal produk, peserta juga diajarkan manajemen bisnis.

Sehingga, pengelolaan warung kopi bisa dilakukan terstruktur.

Sulsel dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik.

Kopi asal daerah Toraja maupun Enrekang bahkan telah menembus pasar global.

Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri menyebut kampusnya tidak hanya bertujuan menyiapkan calon tenaga kerja industri yang kompeten.

Namun, Politeknik ATI Makassar juga harus melahirkan wirausaha industri.

Muhammad Basri pun mengapresiasi Unit Inkubator Bisnis yang melaksanakan pelatihan barisa dan usaha warung kopi tersebut.

Sebab, telah memberikan pendampingan dan pembinaan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk menjadi wirausaha industri di bidang pengolahan kopi.

"Kita melihat tren ngopi yang kini menjadi gaya hidup tentu menjadi peluang usaha yang baik. Kita bisa lihat dari menjamurnya coffee shop hingga ke daerah-daerah. Saya rasa ini sangat baik untuk dimanfaatkan dan diharapkan dapat menumbuhkan industri kopi," ujar Muhammad Basri.

Menurutnya, manajemen pengelolaan usahanya menjadi poin penting dalam membuka usaha pengolahan kopi.

Ia pun menghanturkan apresiasi kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) yang turut terlibat memberikan peluang kepada UMKM untuk mengakses pembiayan mikro dari BSI.

Sementara itu, Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan menilai industri pengolahan kopi nasional kini telah merambah sebagai pemain global. 

"Untuk meningkatkan nilai tambah produk kopi industri membutuhkan upaya strategis seperti hilirisasi. Hilirisasi industri dapat berjalan baik jika ditopang dengan ketersediaan SDM yang kompeten," ujar Arus Gunawan.

Industri makanan-minuman telah ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. 

"Dari sisi kualitas SDM, kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi telah dijalankan,  melalui peningkatan kapasitas barista, roaster, dan penguji cita rasa (cupper)," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin ini.

Kedepannya, Inkubator Bisnis Politeknik ATI Makassar bakal terus melakukan pendampingan bagi para wirausaha millenial.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved