Klakson
Kota Ruko
Tak cuma dipinggiran jalan utama, ruko pun kini mudah ditemukan dikawasan jalanan selevel lorong.
Ruko lazimnya memiliki satu hingga dua lantai yang ditujukan untuk menampung aktivitas ekonomi sekaligus juga hunian.
Menurut Winarni KS, aktivitas perdagangan di Makassar sebelum 1850, terpusat di deretan toko dan gudang yang terbentang dari utara ke selatan, yang diantarai oleh dua jalan yang terletak sejajar dengan pantai, yaitu Pasarstraat (Jalan Pasar sekarang Jalan Nusantara) dan Chinastraat (Jalan Cina sekarang Jalan Sulawesi). Disanalah banyak berderet ruko.
Sebuah ruko pada zaman itu, urai Winarni, lazimnya juga memiliki sebuah altar leluhur yang merupakan simbol kehadiran anggota keluarga yang telah tiada.
Dengan demikian, ruko juga memiliki arti penting sebagai simbol status keluarga yang terus dipelihara dan diturunkan ke generasi berikutnya.
Kadang juga ruko berfungsi sebagai rumah klan/abu keluarga atau mengemban fungsi sosial sebagai rumah perkumpulan atau organisasi.
Seiring waktu, perkembangan ruko makin fleksibel terhadap perubahan fungsi dan adaptif terhadap lingkungan tempatnya dan zamannya berada.
Banyak dari elemen arsitektur ruko merupakan “pinjaman” dari budaya lain, seperti lisplank berprofil ukiran Melayu dan detail-detail Eropa.
Ruko pun dirancang agar adaptif terhadap iklim dengan penyelesaian yang sederhana, tetapi elegan.
Bentuk muka dan bukaan, jendela dan pintu, bervariasi di tiap kota dan juga dipengaruhi oleh status/peran sosial serta orientasi budaya penghuninya karena heterogenitas dan dinamika masyarakat penghuninya.
Tetapi dengan arsitektur yang simpel, ruko sesungguhnya tak membuat kehidupan sosial menjadi mudah dan cair. Bentuknya yang menyerupai kardus yang berkotak-kotak sesungguhnya menegaskan batas tegas bahwa "aku" disini, "engkau" disana.
Dan rupanya, dalam praktik politik yang kian liberal, tata sosial di bawah persis ruko yang terkotak-kotak itu. Kita hadir dalam ruang lingkup sosial yang sama, tetapi hidup kita terkotak-kotak laksana ruko yang terbentang.(*)