Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

G30S PKI

Di Mana Jenderal Soeharto di Malam G30S PKI Saat 6 Jenderal TNI Diculik?

Ada yang meyakini bahwa Presiden ke-2 RI, Soeharto, punya peran dalam insiden 57 tahun lalu itu.

Editor: Ari Maryadi
Foto AP
Pangkostrad Mayor Jenderal Soeharto, 2 kiri dengan kacamata hitam di Lubang Buaya, 6 Oktober 1965. (Foto AP) 

Militer saat itu terbelah menjadi beberapa faksi yang saling memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.

Ada sebagian kecil yang simpati terhadap PKI.

PKI adalah salah satu partai yang cukup diperhitungkan saat itu. Kader-kadernya menduduki kursi dewan dan kursi pejabat.

Selain faksi militer yang simpati ke PKI, namun ada juga faksi-faksi yang justru anti terhadap PKI.

Ada militer yang setia kepada Sukarno, dan ada yang tidak.

Dalam faksi yang tidak loyal inilah diyakini Dewan Jenderal bersarang.

Ideologi di dunia berkembang setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945.

Negara-negara pemenang saling bersaing memperebutkan pengaruh.

Persaingan yang dikenal dengan Perang Dingin ini membelah dunia menjadi dua.

Ada Uni Soviet dengan paham komunisnya. Lalu ada Amerika Serikat dengan paham kapitalisnya.

Pada 1960-an, Sukarno dan PKI condong ke Uni Soviet dan antibarat.

Dewan Jenderal diyakini sejalan dengan Amerika Serikat yang ingin menyingkirkan Soekarno.

Atas dasar keyakinan ini, para perwira militer yang loyal kepada Soekarno bergerak secara diam-diam untuk mencegah kudeta.

Para perwira militer itu antara lain Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya), Letkol Untung (Komandan Batalion Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa), dan Mayor Sujono (Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim).

Mereka didukung oleh Sjam Kamaruzaman, Kepala Biro Chusus (BC) PKI yang merupakan badan intelijen PKI.

Daftar jenderal yang jadi sasaran disusun oleh Sjam bersama para perwira militer.

Para perwira militer itu berencana "menculik" para jenderal dan membawanya ke hadapan Presiden Sukarno.

Akan tetapi, rencana itu gagal total, karena tidak dilakukan dengan matang.

Para jenderal malah dibunuh.

(Sumber: Kompas.com/Nibras Nada Nailufar | Editor Nibras Nada Nailufar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peristiwa G30S, Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved