Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Azhar Arsyad: Pertemuan Puan Maharani-Cak Imin Biasa Saja

Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad menanggapi santai pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus AMI.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Dok Pribadi Azhar Arsyad
Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad menanggapi santai pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus AMI.

Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel ini menyebut pertemuan itu hanya pertemuan politik biasa agar tensi politik di masyarakat turun.

“Ke depan juga akan pasti keduanya bertemu dengan tokoh politik lain. Pertemuan politik harus dimaknai sebagai proses mencairkan suasana. Jadi biasa saja,” katanya, Senin (26/9/2022).

Azhar menambahkan, sebelumnya PKB dan Gerindra sudah menandatangani memorandum of understanding di hadapan para kader partai tersebut.

Secara umum, kata Azhar PKB dan Partai Gerindra sepakat bekerja sama.

“Tapi kalau kami pasti dukung dan mendorong ketua Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon presiden,” ujarnya.

Menurutnya, PKB dan Gerindra sepakat bekerja sama karena kebutuhan ekor jas, yakni ketua partai yang ingin maju itulah yang paling memungkinkan mendapat bonus elektoral.

Baca juga: Prabowo Subianto Ingatkan Cak Imin

“Kenapa partai Gerindra dan PKB bisa deal karena kebutuhan ekor jas,” Azhar menambahkan.

Diketahui, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar ziarah ke makam Taufiq Kiemas, Minggu (25/9/2022).

Pertemuan Puan dan Cak Imin menjelang pemilihan presiden ini memberi sinyal adanya peluang berkoalisi PDIP dan PKB.

Pada pertemuan itu, mereka saling mendoakan satu sama lain. Cak Imin pada pertemuan itu berharap bisa menjadi wakil presiden.

“Moga-moga doanya terkabulkan dan minimal saya jadi wakil presiden,” kata Cak Imin sambil tertawa.

Prabowo Subianto Ingatkan Cak Imin

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar punya hak untuk menentukan pasangan sendiri saat maju di Pilpres 2024.

Namun, Prabowo mengingatkan Cak Imin soal kesepakatan partai Gerindra-PKB.

Cak Imin sebelumnya terang-terangan mengutarakan keinginannya ingin menjadi wakil presiden dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani jika maju sebagai calon presiden.

“Ya itu hak beliau, tapi kan kita sudah ada kesepakatan,” ujar Prabowo Subianto di Gedung DPR RI, Senin (26/9/2022).

Prabowo mengaku terus berkomunikasi dengan Cak Imin terkait keinginannya maju sebagai calon wakil presiden.

Menurutnya, sejauh ini perkembangan yang ada masih terus berproses.

Meski demikian, Prabowo menghargai pertemuan Puan Maharani dengan Cak Imin di Kalibata, Jakarta Selatan. “Bagus. Bagus dong,” katanya.

Diketahui, PKB sebenarnya sudah berkoalisi dengan Gerindra.

Partai Gerindra mendeklarasikan akan mengusung ketua umum mereka, Prabowo Subianto, sebagai capres.

Cak Imin sebelumnya berseloroh dirinya akan meminta izin kepada Prabowo terlebih dahulu jika ingin Puan yang menjadi presiden.

“Ya nanti tanya Pak Prabowo dulu hahaha. Tapi perjalanan masih panjang. Nanti dites saja Prabowo-Cak Imin, Puan-Cak Imin,” kata Cak Imin.

PDIP, PKB, dan Partai Gerindra dinilai bisa membentuk koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyatakan hal itu nampak dari kehangatan pertemuan Puan dan Cak Imin di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

“Mengemukanya agenda ke pusara ayahanda Puan ini lumrah, menimbang almahrum Taufik Kiemas adalah mentor sekaligus sahabat Cak Imin selama berkarir di DPR RI,” kata Agung, Senin (26/9/2022).

“Dari konteks itulah publik bisa mendeskripsikan bagaimana hangatnya relasi politik PDIP-PKB selama ini,” ujarnya menambahkan.

Agung menjelaskan, kedekatan itu membuat peluang PDIP mengajak PKB bekerja sama terbuka lebar.

Namun, di sisi lain, saat ini PKB sudah membentuk poros koalisi bersama Partai Gerindra.

PDI Perjuangan dan Gerindra, kata Agung membutuhkan bantuan PKB untuk memperbesar ceruk konstituen.

“Melibatkan PKB menjadi urgen untuk melengkapi ceruk ideologi atau massa, demi memperbesar kans memenangkan Pilpres,” katanya.

Agung meyakini pertemuan Puan dan Cak Imin menunjukkan PDIP tak akan maju sendiri dalam Pilpres 2024.

Besar kemungkinan PDIP lebih cocok bergabung dengan PKB dan Gerindra ketimbang poros koalisi yang tengah dibangun oleh Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.

“Kemungkinan PDIP bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Raya membesar jika menilik relasi baik dengan Gerindra dan PKB,” ujarnya.

Namun, terdapat tantangan yang harus dihadapi PDIP dalam membentuk koalisi, yakni ketika Puan yang diajukan sebagai kandidat capres atau cawapres karena elektabilitasnya rendah.

Padahal, di sisi lain koalisi yang sudah terbentuk maupun yang tengah dalam proses penjajakan sudah memiliki kandidat capres-cawapres masing-masing.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved