Kolom Teropong
Kolom Teropong: Immoral
Immoral merupakan perbuatan yang tidak bermoral, bertentangan dengan moral dan tindakan yang tidak etis atau tidak berakhlak.
Abdul Gafar
Pendidik di Departemen Ilmu Komunikasi Unhas Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perilaku anak bangsa yang tersajikan dalam untaian berita cukup memiriskan kita. Tindakan dan perbuatan mereka telah merusak dan mencederai reputasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun hancur seketika.
Secara aturan mereka sadar dan tahu bahwa itu melanggar, namun tetap saja mereka lakukan ketika ada kesempatan dan niat yang menyatu. Kenyataan ini melanda banyak kalangan mulai dari eksekutif, legislatif, hingga yudikatif.
Kerja-kerja mereka termasuk rapi dan terstruktur melalui jaringan yang tergalang dengan baik. Tindakan mereka ini dipahami sebagai tindakan immoral.
Immoral merupakan perbuatan yang tidak bermoral, bertentangan dengan moral dan tindakan yang tidak etis atau tidak berakhlak.
Mereka yang bertindak immoral memiliki pengetahuan tentang moral benar dan salah, tidak memiliki kelainan, namun tetap saja melakukannya meski salah.
Bisa dikatakan bahwa immoral bertentangan dengan moralitas yang baik. Urusan moral tidak menjadi rujukan dalam bertindak. Terpenting adalah bagaimana memanfaatkan peluang yang ada untuk dinikmati.
Banyak pejabat eksekutif terlibat dalam perbuatan yang bersifat immoral, baik itu di tingkat daerah, provinsi dan nasional.
Lurah, camat, bupati, walikota, gubernur hingga tingkatan menteri ada yang menjadi ‘penghuni’ lembaga pemasyarakatan.
Tercatat dalam sejarah nama mereka sebagai penghuni karena terkait korupsi. Catatan sejarah kelam ini tidak menjadikan pelajaran bagi yang lain untuk menghindari jejak pendahulunya.
Terbukti hingga saat ini nama-nama baru terus bermunculan, baik itu secara perorangan maupun melibatkan kelompok.
Kasus korupsi ‘bersaudara’ dekat dengan tindakan menyuap. Mungkin karena pejabat kita masih merasa ‘lapar dan dahaga’ kehidupan dunianya hingga memerlukan penyuapan dari pihak yang berhubungan dengannya.
Penyuap dan penerima suap saling menguntungkan dalam kerja sama yang digarapnya.
Proyek biasanya akan berjalan ‘mulus’ jika suapan yang diberikan dapat ‘mengenyangkan’ dan menghilangkan rasa ‘haus’ yang mendera.