Nunung Dasniar: Ojol Day Jangan Diwajibkan Bagi Laskar Pelangi
Sebab itu akan memberatkan mereka sebagai tenaga honorer yang jumlah gajinya tidak seberapa.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator DPRD Kota Makassar, Nunung Dasniar memberi masukan kepada Pemerintah Kota Makassar terkait program Ojol Day.
Ojol Day kata politisi Gerindra Makassar ini jangan diwajibkan bagi tenaga laskar pelangi.
Sebab itu akan memberatkan mereka sebagai tenaga honorer yang jumlah gajinya tidak seberapa.
Belum lagi, insentif mereka tidak ditahu kapan pencairannya, biasanya butuh waktu tiga bulan insentif mereka bisa cair.
"Kalau bisa jangan diwajibkan, sifatnya hanya imbauan untuk laskar pelangi karena mereka insentifnya sedikit," ucap Nunung Dasniar kepada Tribun-Timur.com Selasa (20/9/2022).
Sangat kasihan kata Nunung jika mereka harus mengeluarkan biaya untuk memesan ojol.
Belum lagi jika jarak rumahnya jauh dari kantor tempatnya bertugas.
Itu akan menguras kantong para laskar pelangi.
Namun kata Nunung, Wali Kota Makassar Danny Pomanto nampaknya sudah mendengar masukan tersebut, utamanya dari laskar pelangi.
"Tadi pagi saya dengar sudah ada pernyataan wali kota bahwa ojol day tidak diwajibkan bagi laskar pelangi, hanya sekadar imbauan. Kalau ada uang bisa naik ojol, kalau tidak ada bisa pake motor sendiri," jelasnya.
Pada dasarnya, ia sangat mendukung program tersebut jika itu memberi manfaat baik untuk masyarakat.
Karena program Ojol Day bisa menambah semangat pengemudi ojol dan menambah pundi-pundi pendapatan mereka.
Disisi lain, Wali Kota juga kata Nunung akan memberi ruang kepada jasa transportasi lainnya seperti pete-pete dan bentor.
"Bagus kalau pak wali sudah memikirkan solusinya, jangan sampai ini menimbulkan kecemburuan sosial," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampaikan, ojol day memang agak berat untuk tenaga laskar pelangi.