Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Danny Pomanto 2023 Pejabat Pemkot Ganti Randis Minyak ke Randis Listrik

Hal tersebut kata Danny merujuk pada instruksi presiden (inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Wali Kota Makassar Danny Pomanto 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengusulkan pengadaan kendaraan dinas listrik di 2023.

Hal tersebut kata Danny merujuk pada instruksi presiden (inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

Inpres itu terkait Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Inpres tersebut dikeluarkan pada tanggal 13 September 2022.

"Karena masih sementara (kendaraan) bensin berarti harus dianggarkan lagi di 2023. Anggarkan lagi mobil listrik," ucap Danny Pomanto saat ditemui usai rapat Paripurna di Kantor DPRD Makassar, Senin (19/9/2022).

Paling tidak kata Danny, mobil listrik tersebut diadakan untuk kendaraan dinas pimpinan dewan dan pejabat lingkup Pemkot Makassar.

Ia mengusulkan agar DPRD Kota Makassar memasukkan anggaran kendaraan dinas tersebut di APBD 2023 dan menyesuaikan dengan anggaran daerah.

"Adaji yang murah saya lihat, yang kecil saja, janganmi yang mahal-mahal," tuturnya.

Selain mobil dinas listrik, Danny juga sempat menyebut pengadaan bus listrik 

Kendati demikian, Wali Kota Makassar dua periode ini tidak menjelaskan dengan detail peruntukan bus listrik tersebut.

Tidak hanya itu, rencana penggunaan kendaraan listrik ini kata Danny sudah direncanakan dari awal.

Tahun ini lewat Dinas Perhubungan ia membuat program mini bus berbahan bakar listrik.

Mobil tersebut dinamai commuter metromoda (co'mo).

Como akan melayani transportasi masyarakat yang ada di lorong, juga sebagai feeder atau perantara untuk mengakses jasa transportasi lainnya.

"Co'mo sebentar lagi, 9 November kita resmikan. Nah kalau co'mo  disetujui dan dapat Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB), kenapa tidak co'mo saja kita bikin lebih murah," tuturnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved