Batalyon 120
Viral 2 Remaja Ditangkap Bawa Badik dan Busur Ngaku Anak Batalyon 120, Respon Kapolrestabes Makassar
Viral dua remaja yang ditangkap bawa badik dan busur ngaku anggota Batalyon 120 Makassar dari sektor Sinassara. Kapolrestabes Makassar buka suara.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Baru-baru ini, viral video dua remaja ditangkap Resmob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video tersebut, dua remaja yang ditangkap itu mengaku sebagai anggota Batalyon 120 Makassar dari sektor Sinassara.
"Saya anak batalyon yang ditangkap sama Resmob Polda bawa badik," ucap remaja bersweeter abu-abu.
"Saya W (inisial) anggota Batalyon 120 ditangkap Resmob Polda, sektor Sinassara," ucap remaja berbaju merah yang kedapatan membawa busur.
Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto membantah pernyataan dua remaja yang mengaku anggota Batalyon 120 Makassar.
Budhi mengaku telah menginformasi video itu ke ketua Batalyon 120.
"Saya sudah klarifikasi lewat ketua (Batalyon) 120 itu tidak benar," kata Kombes Budhi Haryanto kepada Tribun-Timur.com.
Sebelumnya diberitakan, lima pemuda bersenjata tajam di Jl Galangan Kapal, Kecamatan, Tallo, Kota Makassar, ditangkap Tim Resmob Polda Sulsel, Jumat dini hari.
Kelimanya, AK alias Akbar (22), AF (16), Supriyadi (22), WD (15) dan seorang pelajar berinisial ID (14).
Kelimanya ditangkap saat Tim Resmob yang dipimpin Kompol Dharma Negara dan Panit 3 Ipda Abdillah Makmur, melakukan penyelidikan kasus begal atau pencurian dengan kekerasan.

Saat melintas di Jl Galangan Kapal, Tim Resmob mendapati kawanan pemuda dan remaja yang tengah asik nongkrong di pinggir jalan.
"Anggota mendapati sekelompok pemuda berjumlah 14 orang yang berkumpul di kios pinggir jalan sehingga anggota melakukan pemeriksaan serta penggeledahan badan di tempat," kata Kompol Dharma kepada tribun, Sabtu (17/9/2022) sore.
"Dari keempat belas orang tersebut ditemukan lima orang diantaranya membawa, menyimpan dan menguasai senjata tajam jenis badik dan busur," sambungnya.
Ke 14 orang pemuda dan remaja itu pun digelandang ke Posko Resmob.
Hasil interogasi polisi, lima yang kedapatan membawa senjata tajam ditetapkan tersangka kepemilikan senjata tajam.
Total barang bukti yang disita, yaitu tiga bilah badik, empat anak panah atau busur, dua pelontar dan satu unit motor Yamaha Jupiter MX.
Satu dari ke lima tersangka itu lanjut Kompol Dharma merupakan residivis kasus penganiyaan.
"Supriyadi merupakan residivis pelaku panganiayaan atau pembusuran dan baru satu bulan bebas dari lapas," bebernya.
Sekedar diketahui, sepekan terakhir dua kasus begal bersenjata busur kembali meneror masyarakat Kota Makassar.
Seperti yang terjadi di Mandai samping Masjid Annur sekitaran Bandara Sultan Hasanuddin, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Aksi mereka terekam CCTV dan beredar di media sosial.
Dalam rekaman itu, terlihat pelaku berjumlah sekitar lima orang.
Beberapa dari mereka mengenakan masker dan sweater bertutup kepala.
Satu diantaranya terlihat memegang busur disertai ketapel yang siap dilesatkan.
Busur itu tampak diserahkan ke seseorang yang tidak terekam kamera.
Kawanan remaja diduga begal itu, menggasak uang dilaci penjualan warung nasi kuning.
Kemudian sehari sebelumnya, aksi begal juga terjadi di Jl Ir Sutami, sekitar Terowongan 2 Kota Makassar, Rabu kemarin.
Ada tiga pengendara yang menjadi korban aksi begal sadis itu.
Ketiganya, Sukriadi (26) mengalami luka tusukan di dada atas sebelah kanan.
Korban kedua, H Umar Dg Sarro (65) dan anaknya Heri juga ditusuk kawanan pelaku begal berjumlah sembilan orang.
Akibatnya, Heri ditusuk di bagian pinggang dan ponselnya dirampas pelaku. (*)