Azyumardi Azra Wafat
Sosok Azyumardi Azra Bagi Hasto Kristiyanto, Pejuang Intelektual Islam yang Sangat Dihormati PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Profesor Azyumardi Azra adalah sosok yang berani menjaga jarak dengan para penguasa.
Acara yang diselenggarakan oleh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) itu seharusnya dihadiri Azyumardi Azra pada 17 September 2022 .
Sebelum Azyumardi Azra meninggal dunia, Tokoh Pers Malaysia juga berkesempatan menjenguk tokoh cendikiawan muslim sekaligus Ketua Dewan Pers Indonesia itu.
Ahli Berbagai Ilmu
Nama Azyumardi Azra bukan nama asing dalam dunia intelektual di Indonesia.
Suami Ipah Farihah itu dikenal sebagai seorang profesor yang ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.
Ayah dari empat anak itu pernah menjadi Rektor Intsitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak dari Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra itu melakukan banyak terobosan pada institusi pendidikan yang dipimpinnya.
Pada Mei 2002, IAIN tersebut berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini merupakan kelanjutan ide rektor terdahulu Prof Dr Harun Nasution, yang menginginkan lulusan IAIN haruslah orang yang berpikiran rasional, modern, demokratis, dan toleran.
Azyumardi Azra lahir pada 4 Maret 1955.
Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 itu pernah menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.
Pada tahun 2010, dia memeroleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia
Azyumardi Azra memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.
Kemudian atas bantuan beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.
Prestasi Azyumardi juga sudah ditorehkan sedari muda. Ia pernah memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi Azra pindah ke Departemen Sejarah, dan memeroleh gelar MA pada 1989.