Demi Kemakmuran Indonesia, Jusuf Kalla Sebut Dukung Airlangga Hartarto Jadi Capres 2024
Jusuf Kalla (JK) mengaku sudah mempunyai nama untuk didukung di Pilpres 2024
Airlangga menjelaskan bahwa prestasi perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh impresif pada triwulan II 2022 sebesar 5,44 persen (yoy).
Padahal, saat ini, Indonesia masih terbayang risiko ketidakpastian global.
Tidak hanya itu, capaian Indonesia ini lebih baik dibandingkan dengan negara lain yang mulai mengalami perlambatan ekonomi pada periode yang sama.
Seperti pada negr Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Cina.
Airlangga melanjutkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Triwulan II 2022 juga mencatat surplus 2,4 miliar dolar AS.
Hal ini terjadi setelah mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan kinerja NPI tersebut didorong surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Hingga pada akhir Juli 2022, posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebanyak 132,2 miliar dolar AS.
Airlangga menuturkan bahwa tren Inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis pangan dan energi.
"Amerika Serikat turun ke 8,3 persen, Uni Eropa 9 persen, Inggris 10 persen, dan Jerman 7,9 persen, sedangkan Indonesia di bulan Juli 2022 masih 4,69 prsen,” tuturnya.
Ketua Umum Partai Golkar ini membeberkan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus memperlihatkan tren positif.
Terlihat dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun.
"Neraca perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut dan ini menunjukkan bahwa Indonesia dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat," ujarnya.
Pada bulan Agustus 2022, neraca perdagangan masih surplus di 5,76 miliar dolar AS dan sektor non migas merupakan kunci utama.(adv/rerifaabdurahman).