Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Siapa Calon Lawan Paket Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024? Surya Paloh Umumkan Capres November

Wacana paket Prabowo Subianto dan Joko Widodo bertarung Pilpres 2024 jadi perbincangan dalam beberapa hari ini. Lantas siapa saja calon lawannya?

Editor: Ari Maryadi
Dokumentasi/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menyerahkan 40 unit kendaraan bermotor dari Kementerian Pertahanan kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual, Maluku Tenggara, Rabu (14/9/2022).(Dokumentasi/Sekretariat Presiden) 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Wacana Joko Widodo maju calon wakil presiden atau cawapres 2024 jadi perbincangan publik dalam beberapa hari ini.

Wacana itu ramai ditanggapi elite partai lintas warna.

Seperti Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman, dan Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq.

Jika paket Prabowo-Jokowi benar-benar maju Pilpres 2024, lantas siapa saja calon lawannya?

Partai Gerindra mengungkapkan peluang paket Prabowo Subianto - Joko Widodo bertarung Pemilihan Presiden 2024.

Hal itu disampaikan elite DPP Gerindra menanggapi wacana Joko Widodo alias Jokowi menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto yang diusulkan jadi Capres 2024.

Jokowi sudah dua periode menjabat presiden.

Ia tidak bisa lagi maju calon presiden karena UUD 1945 mengatur masa jabatan presiden hanya dua periode.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan terbuka kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden didampingi Jokowi di Pilpres 2024.

Apalagi PDI-P sempat menyebutkan bahwa Jokowi bisa menjadi wakil presiden asalkan maju sebagai cawapres di Pemilu 2024.

"Ya kalau kemungkinan, ya ada saja," ujar Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, Habiburokhman menegaskan sosok cawapres yang akan diusung Gerindra merupakan kewenangan Prabowo selaku ketua umum partai.

"Kewenangannya ada di Pak Prabowo kalau Partai Gerindra," ucap Habiburokhman.

Habiburokhman menjelaskan Jokowi yang sudah dua periode menjadi Presiden masih bisa berkontestasi di pemilu sebagai cawapres.

Menurutnya, secara konstitusi hal tersebut dibolehkan.

"Secara konstitusi kan dipertegas oleh MK (Mahkamah Konstitusi). Tanpa putusan MK kan juga sudah jelas, bisa," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) sangat mungkin menjadi wakil presiden (wapres) pada periode 2024-2029.

"Kalau Pak Jokowi mau jadi wapres, ya sangat bisa," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

Bambang mengatakan Jokowi bisa mengikuti Pemilu 2024 sebagai calon wakil presiden, asalkan diusung oleh partai atau gabungan partai politik.

Ketentuan tersebut sebagaimana amanat Undang-undang Dasar 1945, tepatnya Pasal 6A Ayat (2).

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengatakan, aturan memang membolehkan presiden yang sudah menjabat dua periode maju sebagai calon wakil presiden di pemilu.

Akan tetpai, hal ini bergantung pada keputusan Jokowi, apakah hendak menggunakan peluang tersebut atau tidak.

"Kalau Pak Jokowi, kita enggak tahulah maunya kayak apa," ucapnya.

Terkait dengan capres dan cawapres Pemilu 2024 dari PDI-P, Bambang mengatakan, nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai.

Adapun syarat pencalonan presiden dan wakil presiden telah diatur secara tegas dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6A Ayat (2) UUD menyebutkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.

Kemudian, pada Pasal 7 dikatakan, presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Sementara itu, pada Minggu (31/7/2022), Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo Subianto dan Joko Widodo mendeklarasikan dukungan kedua tokoh itu untuk maju pada Pilpres 2024.

Deklarasi tersebut digelar dalam kegiatan jalan santai (funwalk) di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu.

"Di sini kami mengumpulkan muda-mudi Indonesia yang menginginkan Bapak Prabowo serta Bapak Jokowi untuk melanjutkan pembangunan serta kepemimpinan mereka dalam memajukan Indonesia yang lebih baik lagi," ujar Koordinator Sekber Prabowo-Jokowi, Ghea G di Bundaran HI, Minggu.

Surya Paloh Umumkan Capres Nasdem Selepas Anies Gubernur

Surya Paloh bakal mengumumkan calon presiden Nasdem pada November mendatang.

Pengumuman calon presiden Nasdem diprediksi setelah masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir 16 Oktober 2022.

Partai Nasdem telah memiliki tiga kandidat calon presiden yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Jenderal Andika Perkasa.

Ketua Nasdem Surya Paloh mengatakan, sebelum akhir tahun ini, sudah ada kandidat resmi Partai Nasdem di Pilpres. 

"Insha Allah seperti saya pernah katakan juga pada kawan-kawan wartawan mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini sudah melahirkan kandidat resmi," tegas Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).

Ia berharap Bulan November mendatang, sudah ada satu nama bisa diumumkan sebagai capres Nasdem.

Parameter calon presiden Partai Nasdem yaitu harus melihat kualifikasi apa yang cocok dengan tantangan, situasional yang memungkinkan.

"Kita memilih pilihan baik dari yang baik-baik. Sekarang sudah maju bagaimana kita nominasikan yang tidak baik," ujar Surya Paloh saat wawancara eksklusif Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domuara Ambarita, Rabu (14/9/2022).

Ia berharap suasana kebatinan memiliki suatu semangat yang sama serta mendukung jalannya roda administratif pemerintahan Presiden Jokowi dan Maruf Amin.

NasDem punya keyakinan penuh dan rasa optimisme untuk itu. 

"Para elite ini menurut saya menjadi key factors penentu. Semangat kesatuan ini harus tetap terjaga. Kita semakin mampu mereduksi terjadinya polarisasi pemikiran-pemikiran yang merugikan kita semuanya," ujarnya.

Menurut saya pilkada serentak ini suatu langkah yang sangat baik. 

Strategi Nasdem di Pilpres

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan partainya memiliki strategi tersendiri pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu menanggapi soal NasDem yang tak bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN, Golkar, dan PPP.

"NasDem tentu punya persepsi dan strategi tersendiri kalau dia pikir semestinya harus bergabung untuk kebajikan tidak salah," kata Surya Paloh.

Kendati demikian, Surya Paloh meyakini baik NasDem maupun KIB memiliki niat yang sama untuk kemajuan bangsa Indonesia.

"Tapi kalau NasDem berpikir untuk apa bergabung barangkali juga di sisi lain kita bisa berbuat lebih baik lagi. Kan semuanya niat baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Surya Paloh mengungkapkan NasDem akan mengumumkan nama calon presiden (capres) yang diusung pada November 2022 ini.

"Saya berharap bulan-bulan November (2022 capres NasDem diumumkan) kalau memang bisa, kalau memang memungkinkan," ungkapnya.

Paloh mengatakan pihaknya langsung memutuskan nama capres yang diusung nantinya tanpa ada konvensi.

"Langsung diputuskan saja karena ini suatu amanat dan mandat yang diberikan," ujarnya.

Ia menerangkan NasDem merekomendasikan tiga nama yang menjadi bakal capres 2024 melalui Rapimnas beberapa bulan lalu berdasarkan pertimbangan.

"Kita harus melihat kualifikasi apa yang cocok dengan tantangan, situasional yang memungkinkan. Kita memilih pilihan baik dari yang baik-baik. Sekarang sudah maju bagaimana kita nominasikan yang tidak baik," ungkapnya.(Tribunnews/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved