Irsus di Polda Sulsel
Ada Agenda Pemeriksaan Irsus ke Kapolrestabes dan Iptu Faizal? Kapolda Sulsel: Iya Ada!
"Iya ada, Tim Irsus ada (di Polda Sulsel), terkait masalah Iptu Faizal itu," kata Irjen Pol Nana Sudjana melalui sambungan telepon, Rabu (14/9/2022)
Kombes Pol Budhi Haryanto mengaku pembentukan Batalyon 120 atas inisiatif dirinya.
Ia mengaku, inisiatif itu muncul atas fenomena maraknya aksi kejahatan jalanan di Kota Makassar. Baik itu, begal, geng motor hingga tindak kriminal lainnya.
Kombes Budhi pun memopunyai misi agar aksi kejahatan jalanan itu dapat ditiaadakan agar Makassar aman.
Ia pun mengidentifikasi para pelaku kejahatan jalanan itu.
Kebanyakan dari pelaku itu kata dia berasal dari usia remaja yang putus sekolah hingga pemuda yang tidak mendapat lapangan pekerjaan.
Mereka pun terjerumus kepada tindakan kriminal yang membuat orangtuanya kwalahan untuk membina lagi.
"Bisa kamu bayangkan, sampai ada orangtua yang angkat tangan. Sedangkan pemerintah sendiri bingung, makanya kita rundingan dengan Forkopimda kita bikin wadah (Batalyon 120)," kata Kombes Pol Budhi Haryanto ditemui di kawasan Fly Over Makassar, Senin (12/9/2022) siang.
"Apa sih maunya itu, anak-anak? ternyata mereka anak putus sekolah, mereka tidak punya lapangan pekerjaaan. inilah yang perlahan kita bangun untuk anak-anak yang sudah sadar," sambungya.
4. Klaim Capaian Batalyon 120
Sejumlah anak putus sekolah yang bergabung di Batalyon kata Budhi telah disekolakan kembali.
Seperti diikutkan ujian susulan agar mendapatkan ijazah.
"Solusinya dicarikan paket ABC, itu datanya ada di Dinas Pendidikan. Kita sudah berhasil mengijah=zahkan, tntunya yang layak diijazahkan,"ucapnya.
Begitu juga pemuda yang nganggur, kata Budhi beberapa dari mereka sudah bekerja setelah gabung Batalyoin 120.
"Yang sudah kerja ada, ada yang jadi kordinator bersih-bersih, banyak. datantya ada di sekret (Batalyon 120)," beber Budhi.
Selain itu kata dia, beberapa aksi kejahatan jalanan di Kota Makassar perlahan mulai berkurang.
5. Kombes Budhi Sebagai Pembina
Kombes Pol Budhi haryanto mengaku terlibat dalam struktur organiasi Batalyon 120.
Perwira ttiga melati itu mengaku sebagai dewan pembina bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
"Saya selaku dewan pembinah aja nih. Dewan pembina ya mengarahkan," ucap Budhi.
Budhi selaku pembina pun mengakui bahwa awal mula dibentuknya Batalyon 120 tidak terlepas dari idenya.
"Waktu itu saya, memang saya yang punya ide saya. Karena bagaimanapun pengelolaan Harkhantibmas tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah sendiri,"
"Harus menggandeng elemen masyarakat. Itu pun saya masih menganggap kurang," ungkap Budhi
6. Alasan Penamaan Batalyon 120 dan tujuannya
Kombes Pol Budhi mengaku punya fhilosopi sendiri emnagapa menamakan organisasi kepemudaan itu sebagai Batalyon 120.
"Kenapa saya namakan Batalyon 120, (kata) batalyon itu supaya ada kebanggan. Orang menjadi satu ikatan pasti tujuannya akan sama," jelas Budhi.
"Tujuannya apa? membuat Makassar menjadi aman" sambungnya.
Maksud angka 120, lanjut Budhi karena pertama kali ia bertemu dengan pemuda yang menjadi pengurus pada tanggal 20 bulan 1 alias Januari.
"Bulan satu tanggal 20. Tadinya saya mau buat 201, terus komunikasi sama orang sini kalau kita tempel di plat mobil bacanya 'SOI'. Soi artinya apa? Sial. makanya saya balik jadi 120, kalau ditempel di plat mobil bacanya 'ISO' artinya bisa," tuturnya.
7. Kronologi Penggerebekan
Sejumlah aparat kepolisian menggerebek ruko yang dijadikan sekretariat organisasi Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.
Penggerebekan oleh tim Patroli Polda Sulsel itu, berhasil mengamankan sejumlah botol minuman keras (miras).
Tidak hanya itu, petugas juga mengamankan puluhan anak panah busur, sejumlah senjata tajam jenis parang hingga samurai.
Data yang beredar di sejumlah grup WhatsApp, total terdapat 164 anak panah atau busur yang disita polisi.
Juga terdapat enam pucuk senjata rakitan Papporo, serta 45 remaja pria dan tiga perempuan.
"Pasukan batalion 120 di razia beserta barang bukti anak busur 164 parang 6 papporo 1 di temukan di sekret batalion 120 jln korban 40,000 jiwa no 30 tertankap 45 orang laki2 perempuan 3 orang motor 20 yunik," tulis pesan beredar.
Pesan itu, beredar disertai video penggerebekan polisi yang memerintah remaja pria tertangkap untuk membuka baju.
Puluhan muda-mudi yang berada di sekretariat itu pun digelandang ke Polsek Tallo.
Kasih Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS yang dikonfirmasi ihwal penggerebkan itu, mengaku belum mendapatkan keterangan.
"Saya belum dapat baket," kata Lando.
8. Penjelasa Iptu Faizal Setelah Dicopot
Usai penggerebekan sekretariat Batalyon 120, Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faisal, dicopot dari jabatannya.
Hal ini diungkapkan Faisal saat dihubungi Tribun Timur, Minggu sore.
Dia mengatakan, kabar pencopotannya ia peroleh dari Kapolsek Tallo.
"Iya, saya tadi dapat kabar pencopotan dari kapolsek. Kata kapolsek, dia ditelepon langsung sama kapolrestabes," jelasnya.
9. Ditelpon Sosok Kombes usai Penggerebekan
Alasan pencopotan dirinya sebagai Kanit Reskrim, berhubungan dengan penangkapan pemuda di sekretariat Batalyon 120.
Pasalnya, pasca penangkapan, Faisal diminta langsung oleh kapolrestabes untuk melepaskan 48 orang tersebut paling lambat pagi hari (Minggu).
"Saya memang ditelepon (diminta) untuk melepas (yang ditangkap) pagi-pagi, sama kapolrestabes. Tapi itu perintah lisan saja. Jadi saya takut juga lakukan (melepas) karena pertanggung jawabannya nanti," ujarnya.
10. Pasrah dan diminta menghadap
Selain kabar pencopotan dirinya, Faisal mengaku diminta untuk datang ke Mapolrestabes Makassar menemui pimpinan.
"Besok (Senin) saya disuruh datang ke Polrestabes. Tapi mulai hari ini saya sebenarnya sudah disuruh pakai pakaian dinas," jelasnya.
Faisal mengatakan, langkah yang ia lakukan sudah tepat. Karena saat kejadian penangkapan, hanya dua orang petugas yang berada di kantor.
Apalagi, katanya, ia banyak mendapat kabar miring terkait kelompok Batalyon 120
dari warga sekitar.
"Tidak apa-apa kalau saya mau dicopot, saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar. Sudah banyak laporan dari warga soal Batalyon, coba tanya sendiri. Warga sudah tidak respect lagi," tutupnya.(*)
Caption: Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana saat bertandang ke kantor Tribun-Timur beberapa waktu lalu.