Kontroversi Effendi Simbolon
Beda Sikap Dua Jenderal TNI Tanggapi 'Gerombolan' Effendi Simbolon, Jenderal Dudung Lebih Keras
Jenderal Dudung Abdurachman belum merespon permintaan maaf Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Beda sikap Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman merespon permintaan maaf politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon.
Politisi PDIP Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan dan melebihi organisasi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Effendi Simbolon saat rapat Komisi I DPR bersama TNI dan Kementerian Pertahanan yang digelar Senin (5/9/2022).
Baca juga: Fraksi PDIP Pasang Badan untuk Effendi Simbolon, Pernyataan TNI Gerombolan Dikecam Prajurit
Baca juga: Inilah Pernyataan Lengkap Politisi PDIP Effendi Simbolon yang Dianggap Menyinggung TNI
Kini ucapan Effendi Simbolon ramai-ramai dikecam prajurit TNI.
Effendi Simbolon kemudian menyampaikan permintaan maaf setelah menyebut TNI gerombolan.
Effendi Simbolon sudah menemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk meminta maaf terkait ucapannya.
Effendi mengaku Jenderal Andika Perkasa tak mempermasalahkan ucapan tersebut.
"Ke Pak Dudung belum direspons, saya sudah minta waktu, saya akan hadir sendiri. Saya bertanggung jawab atas apa yang saya sampaikan," kata Effendi di Ruang Fraksi PDIP, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Effendi Simbolon juga mengaku sudah menghubungi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Namun belum ada respons dari Jenderal Dudung. Effendi menegaskan dia bertanggung jawab atas ucapannya tersebut.
Penjelasan Effendi Simbolon
Effendi menegaskan dirinya tidak bermaksud untuk menstigmakan TNI layaknya seperti gerombolan.
Effendi mengungkapkan, dia hanya ingin mendapat penjelasan terkait adanya isu disharmoni di dalam internal TNI.
"Demi Allah, demi Tuhan, saya tidak pernah men-judge sebagaimana apa yang beredar, apalagi saya sendiri juga bagian dari keluarga besar TNI," ucapnya.
Sekali lagi Effendi minta maaf atas ucapannya. Ia tak bermaksud menyinggung prajurit TNI.