Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditarget Selesai Desember 2022, RS Internasional Galesong Takalar Dikerjasamakan dengan Swasta

Rumah Sakit Internasional Galesong Takalar ini dibiayai melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Dokumentasi
Kepala Bagian Perekonomian Setda Takalar Muh Iqbal bersama tim meninjau langsung progres pembangunan RSI Galesong di Aeng Batu-Batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (13/9/22) 

TRIBUN-TAKALAR.COM - Pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) Galesong Takalar ditargetkan selesai pada awal Desember 2022.

RSI tersebut terletak Aeng Batu-Batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan (Sulsel).

Rumah sakit bertaraf internasional ini dibiayai melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Dana tersebut digunakan untuk pembangunan fisik gedung dan peralatan.

Beberapa gedung penting yang sedang dibangun meliputi IGD, ICU, ruang perawatan utama dan poliklinik.

Peralatan diadakan yaitu peralatan medis yang jarang dimiliki oleh RS di Sulsel. Sehingga diharapkan RSI ini memiliki daya saing tinggi.

Keunggulan lain dari RSI Galesong Takalar adalah pada posisinya di perbatasan tiga daerah yaitu Takalar, Gowa dan Makassar.

Sehingga, RSI ini dipastikan akan menjadi pilihan warga ketiga kabupaten tersebut.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Takalar Muh Iqbal yang ikut dalam Tim Pemkab untuk meninjau progres pembangunan RS tersebut, mengatakan akan mengusulkan kepada Bupati Takalar agar Pemkab bekerjasama dengan swasta dalam pengoperasian RS ini.

"Bagian perekonomian ditugasi untuk mengelola BLUD dan BUMD, dan pengelolaan Rumah Sakit Internasional Galesong Takalar ini pun akan masuk dalam ranah kewenangan kami," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/9/22)

"RSI diharapkan berjalan secara efektif dan efisien dan menghasilkan PAD maka sebaiknya Pemkab bekerjasama dengan swasta," sambungnya.

Manajemen swasta, menurutnya, biasanya bekerja cepat dan menghasilkan pelayanan prima.

Serta lanjutnya, dengan skema kerjasama swasta ini maka Pemkab tidak lagi terbebani dengan biaya tambahan yang nilainya cukup besar, pihak swastanya diharapkan berivestasi untuk pengoperasian RSI ini.

"Kita masih butuh anggaran yang cukup besar untuk mengoperasikan RSI ini diantaranya untuk menyediakan meubeler dan kelengkapan ruangan lainnya, penyediaan obat dan barang habis pakai lainnya serta gaji karyawan," ucapnya.

Kerja sama swasta dalam pengoperasian RSI ini bukan untuk menghilangkan misi kemanuasian dalam pembangunan RS. Namun, semata-mata untuk menghasilkan pelayanan prima.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved