Penggerebekan Markas Batalyon 120
Ramai Penggerebekan di Markas Batalyon 120, Bagimana Sepak Terjang di Mata Warga Sekitar?
Sejumlah aparat kepolisian dari Polda Sulsel menggerebek ruko yang dijadikan sekretariat organisasi Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah aparat kepolisian dari Polda Sulsel menggerebek ruko yang dijadikan sekretariat organisasi Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (11/9/2022) dini hari.
Penggerebekan tim Dantim Thunder Polda Sulsel itu, berhasil mengamankan puluhan anak panah busur, sejumlah sajam jenis parang, dan botol minuman keras (miras).
Baca juga: Gerebek Batalyon 120! Kanit Reskrim Polsek Tallo Dicopot
Baca juga: Markas Batalyon 120 Digerebek! Wali Kota Makassar Danny Pomanto Terkejut
Komandan Batalyon 120, Izhald mengatakan ada 48 orang diamankan saat penggeledahan dilakukan.
"Ada 48 orang yang diamankan, kalau anggota kami ada 24 orang selebihnya anggota binaan kami," katanya saat konfrensi pers di sekretariat Batalyon 120, Minggu (11/9/2022) siang.
Dari kabar beredar, Sekretariat Batalyon 120 digeledah pasca aduan warga akibat aktivitasnya mulai meresahkan.
Jurnalis Tribun-Timur.com mendatangi beberapa warga sekitar sekretariat untuk menanyakan aktivitas keseharian anggota Batalyon 120.
Ibu Masturi, misalnya. Dirinya mengaku, sering melihat banyak pemuda kumpul di Sekretariat Batalyon hingga larut malam.
Walaupun begitu, dirinya mengatakan, tidak tahu menahu soal maksud dan tujuan berkumpulnya anggota Batalyon 120.
"Yang banyak saya lihat dek, anak anak muda semua. Bukan juga seperti anak jalanan, tapi seperti ada geng nya," jelasnya, Senin (12/9/2022).
Selain itu, Masturi mengeluhkan, suara bising kendaraan bermotor yang lewat.
Dirinya menambahkan, suara itu kerap kali mendengar suara bising motor di malam hari.
"Biasa memang kalau malam ada suara motor buummm (menirukan suara motor kencang yang lewat) pelan dulu baru langsung besar. Saya tanya Pak RT dari mana, ini yang suka ribu-ribut," tambahnya.
Selain itu, kata Masturi, perlakuan kurang ramah pemuda yang berkumpul di Sekretariat Batalyon 120 itu.
"Selalu banyak mereka dek, baru mereka tidak ketawa (ramah) sama kita. Saya pernah lewat kemarin dulu, dia sama sekali tidak senyum. Tapi mungkin namanya laki-laki," ujarnya.
Keluhan serupa juga muncul dari Ibu Serly, penjual eceran yang tak jauh dari Sekretariat Batalyon 120.