Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Polisi Gerebek Markas Batalyon 120

Tim Thunder Polda Sulsel menggerebek Sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari..

KOLASE TRIBUN TIMUR
Kolase foto - Tim Thunder Polda Sulsel menggerebek Sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari. 48 orang, tiga diantaranya perempuan berusia belasan tahun diamankan dalam penggerebekan ini. Mereka digelandang ke Polsek Tallo beserta barang bukti 164 anak panah, sejumlah parang dan samurai, enam senjata rakitan jenis papporo, dan beberapa botol minuman keras. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Thunder Polda Sulsel menggerebek Sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.

48 orang, tiga diantaranya perempuan berusia belasan tahun diamankan dalam penggerebekan ini.

Mereka digelandang ke Polsek Tallo beserta barang bukti 164 anak panah, sejumlah parang dan samurai, enam senjata rakitan jenis papporo, dan beberapa botol minuman keras.

Video penggerebekan sekretariat dan penangkapan puluhan anggota Batalyon 120 ini, beredar di grup-grup WhatsApp Minggu siang.

Pada bulan Januari 2022, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto menginisiasi pembentukan Batalyon 120, dengan menggandeng pemuda lorong.

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto meresmikan berdirinya organisasi kepemudaan dengan tagline ‘Jaga Makassar Ta’ (Jaga Kota Makassar kita) ini, Senin (14/3/22).

Batalyon 120 didirikan dengan tujuan menjaga keamanan Kota Makassar dari perang antar kelompok maupun aksi pembusuran di jalanan.

Batalyon ini juga mengusung tagline ‘Masih Mau Ko’ (apa kalian masih mau) yang bermakna penyesalan para pemuda yang dulunya suka tawuran kemudian merangkul satu sama lain untuk menjadi orang baik.

Dewan Pembina Batalyon 120, antaralain Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny Pomanto, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto dan mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad.

Anggota organisasi ini adalah anak-anak lorong dari berbagai latar belakang, termasuk preman dan mantan preman berusia 15 hingga 35 tahun.

Organisasi ini diharapkan menjadi wadah bagi para pemuda mendapatkan program pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Makassar demi mendapatkan pekerjaan.

Menurut informasi, jumlah anggota Batalyon 120 saat ini lebih dari 1000 orang.

Dalam konferensi pers, Komandan Batalyon 120 Makassar, Izhald, membenarkan sebanyak 48 orang dibawa aparat kepolisian dalam penggerebekan sekretariatnya.

Dari 48 orang itu, kata Izhald, tidak semua terdaftar sebagai anggota Batalyon 120.

“Kalau anggota kami ada 24 orang. Selebihnya anggota binaan kami," jelas Izhald, Minggu sore.

Dia menjelaskan, Batalyon 120 merupakan organisasi kepemudaan yang berfokus pada pembinaan pelaku kriminal jalanan.

"Sebelum masuk Batalyon 120, kami melakukan pembinaan kepada mereka (remaja dan pemuda) agar penyakit masa lalunya tidak terulang," tambahnya.

Izhald menyayangkan penggerebekan yang dilakukan oleh aparat kepolisian karena tidak memiliki surat perintah.

"Penggerebekan ini mau kita pertanyakan. Karena tidak ada surat perintah dan keterangan juga tidak ada," ujarnya.

Banyaknya botol minuman keras (miras) yang ditemukan di sekretariat Batalyon 120, kata Izhald, adalah hasil pengumpulan yang dilakukan anggota batalyon untuk dijual dan uangnya untuk pengelolaan sekretariat.

"Kalau miras itu hanya botolnya saja. Jadi ini kan sekretariat butuh uang untuk pengelolaan. Jadi kami sampaikan kepada teman-teman kalau misal ada barang-barang bekas yang masih laku dijual termasuk botol, kumpulkan di sini." jelasnya

"Misalnya, teman-teman minum di luar atau menemukan orang minum. Kalau selesai minum kumpulkan botolnya kemudian kita beli token listrik. Karena sumber dana kami ini swadaya," tambahnya.

Izhald mengakui banyak busur atau anak panah di sekretariatnya. Busur itu diperoleh dari calon anggota yang hendak bergabung dengan Batalyon 120.

"Kalau busur itu memang ada di dalam gudang, tapi bukan dalam penguasaan mereka (yang ditangkap). Kenapa kami menyimpan busur, karena setiap anak-anak yang kami rekrut, kami minta sajam yang biasa mereka gunakan," tambahnya.

Anak panah yang dikumpulkan dari calon anggota batalyon, lanjutnya, akan diserahkan ke Polrestabes Makassar.

"Jadi sebenarnya, kami mau bawa itu busur hari Senin (hari ini). Entah itu dimusnahkan atau apa. Kami sudah lima kali proses penyetoran sajam atau busur ke Polrestabes ," jelasnya.

Batalyon 120 sudah merangkul banyak mantan pelaku kriminal jalanan. Baik di wilayah Makassar maupun dari kabupaten tetangga.

"Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi. Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor. Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya, geng Bodrex dan geng Terobos itu sudah kita rekrut," ujarnya.

Informasi diperoleh Tribun, ke-48 orang yang diamankan dari sekretariat Batalyon 120 tidak sampai sehari di Polsek Tallo.

Setelah didata, mereka dipulangkan pada Minggu siang.

HL Tribun Timur edisi Senin (12/9/2022). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved