PSM Makassar
The Maczman dan Bonek Cikal Bakal Suporter Damai di Indonesia
Puncak kericuhan antara kedua suporter saat dua tim masuk delapan besar bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Penulis: M Yaumil | Editor: Waode Nurmin
Ocha sebagai jubir the maczman waktu itu mempunyai sebuah ide untuk mendamaikan dua suporter besar ini.
Ocha komunikasi dengan ketua Bonek, Tyson dan Gimbal. Mereka berdua di ajak ke Makassar dalam rangka perdamaian kedua kubu.
Awalnya mereka takut, setelah di yakinkan 40 bonek berangkat ke Makassar dengan tujuan perdamaian kedua suporter ini.
"Gimbal, Tyson perang harus dihentikan, ini harus mulai dari kita, ini proyek kebaikan untuk anak cucu kita nanti," kata Ocha.
"Kalau kita tidak hentikan ini akan berkembang terus dendam kesumat kedua suporter," ujarnya.
Akhirnya, kehadiran bonek di Stadion Mattoanging mencatatkan sebuah sejarah dalam persepakbolaan Indonesia.
Bonek dan the maczman cikal bakal suporter damai di Indonesia.
"Dan kedatangan bonek saat itu menjadi sejarah di mattoanging, sejarah mencatat bahwa kehadiran bonek menjadi cikal bakal lahirnya suporter damai di Indonesia," tutur Presiden the maczman itu.
Di Kota Makassar Bonek di jamu sampai mereka pulang.
Hal itu menjadi kebiasaan dan roll model bagi suporter hari ini.
Selain itu, suporter hari ini menikmati buah dari perdamaian antara suporter yang terjadi di stadion Mattoanging.
"Sekarang sudah enak tidak ada lagi ricuh seperti dulu, kita nikmati hasilnya. Di semua daerah kita bisa away dengan aman dan nyaman," pungkasnya.
Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil