Opini Saifullah Bonto
Tribute To Asdar Muis RMS: Pekan Literasi, Ikhtiar Kolektif Mewujudkan Pangkep Cerdas
Sebagian orang menganggap bahwa aktivitas membaca adalah sebuah hobi atau sekadar aktivitas mengisi waktu luang.
Dengan menggandeng berbagai organisasi baik dari Organisasi Kepemudaan berbasis kekaderan mau pun Organisasi Kepemudaan berbasis kekaryaan, hal ini sudah menunjukkan akan adanya ikhtiar kolektif untuk mewujudkan generasi yang melek literasi.
Taman Baca Asdar Muis RMS, yang sudah difungsikan kembali tak sekadar menjadi pajangan di tengah ikon Kota Pangkep namun juga turut menjadi salah satu ikon penting yang menandakan bahwa Pangkep sudah siap menjadi Kota Literasi.
Pemda dan komunitas-komunitas yang tergabung dalam Pekan Literasi ini benar-benar mengejewantahkan bagaimana seharusnya menghargai Sang Maestro asal Pangkep tersebut dengan sebuah karya dengan tema “Tribute To Asdar Muis RMS”.
Ada kutipan yang sangat menarik “Jika pemimpin tidak dapat mengetahui ke mana arah kepemimpinannya, apa idenya, tidak tahu makna kepemimpinan maka dapat dipastikan pemimpin seperti itu tidak akan bertahan sebagai orang yang dijunjung oleh rakyatnya”.
Kutipan yang diambil dari prolog buku Syafruddin Nur Tulus Membangun Pangkep karya Asdar Muis RMS ini, jika kita kontekstualkan di level kepemimpinan daerah Kab. Pangkep, maka tidak memenuhi syarat untuk tidak dijunjung oleh rakyatnya.
Arah kepemimpinan dan gagasan-gagasan yang sedang dijalankan atau yang sedang diikhtiarkan oleh Pemda dan masyarakat melalui komunitas yang tergabung, salah satunya sudah dikejawantahkan melalui pekan literasi ini.
Pekan literasi ini merupakan manifestasi dari salah satu isi dari Dasa Cita Pangkep Hebat, yakni Pangkep Cerdas.
Dengan tumbuhnya kesadaran tradisi literasi, maka kita sedang membangun jalan menuju peradaban masyarakat yang maju. Peradaban yang maju takkan pernah ada tanpa ditopang oleh tradisi literasi yang mengakar dalam masyarakatnya.
Masyarakat dengan kemampuan filter informasi yang baik, masyarakat yang tidak mudah terprovokasi dengan data yang belum tentu benar, masyarakat yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan Ke-Indonesiaan, serta masyarakat yang senantiasa berkarya, itulah masyarakat cerdas. (*)
