Demo Kenaikan BBM
Curhat Sopir Truk Makassar Saat Mahasiswa Demo, Persilakan Mahasiswa Tahan Truknya, Tapi Jangan Lama
Para sopir truk juga ragu jalan. Sebab, para pengunjuk rasa biasanya menghadang truk untuk dijadikan panggung orasi.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak di berbagai kalangan. Termasuk pada sopir truk. Sopir truk beberapa hari ini sejak kenaikan harga BBM banyak yang memarkir mobilnya ketika ada unjuk rasa mahasiswa.
Seperti terpantau di Jl Sultan Alauddin Makassar, Kamis (8/9/22) sore.
Banyak truk terpaksa memarkir mobilnya sembari menunggu arus lalu lintas kembali normal.
Para sopir truk juga ragu jalan. Sebab, para pengunjuk rasa biasanya menghadang truk untuk dijadikan panggung orasi.
Macet panjang terjadi hingga magrib di ruas Jl Sultan Alauddin.
Salah seorang sopir truk kontainer dan pengangkut material, Akbar hanya bisa pasrah dan menunggu arus lalu lintas kembali normal.
Dengan sabar, Akbar bersama sopir truk lainnya menepi di jalanan.
Akbar mengaku kenaikan harga BBM ini sangat berdampak baginya.
"Pasti sangat berdampak naiknya harga BBM bagi kami driver kontainer," ucapnya.
Ia hanya bisa pasrah dan berharap kesadaran dari pimpinan perusahaan untuk menaikkan gaji.
"Gaji dari perusahaan naik, tapi tidak seberapa dari naiknya BBM. Karena kami juga kasi makan anak dan keluarga dan belum juga kebutuhan yang lain-lain," bebernya.
Ia mengaku mendukung para mahasiswa melakukan unjuk rasa.
Namun, ia berharap tidak ada tindakan yang merugikan bagi semua orang.
"Kami dukung mahasiswa demo, tapi ingat juga batasan waktunya, dan jangan ganggu masyarakat, tetaplah demo dengan damai," ujarnya