Harga Pertalite Eceran di Bantilang Luwu Timur Jadi Rp15 Ribu Perbotol
Kenaikan harga pertalite eceran di Desa Bantilang ini pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Harga Pertalite di Desa Bantilang, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rp 15 ribu per botol.
Harga tersebut diutarakan Kepala Dinas Perdagangan Luwu Timur, Senfry Oktavianus di kantornya, Rabu (7/9/2022).
"Ada botolan sampai Rp 15 ribu di Desa Bantilang," kata Senfry.
Informasi tersebut diperoleh Senfry dari salah seorang anggota DPRD Luwu Timur.
"Jadi ada anggota sampaikan Pertalite Rp 15 ribu per botol. Kita diminta cari solusinya," ujar Senfry.
Kenaikan harga pertalite eceran di Desa Bantilang ini pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Bantilang masuk wilayah pesisir Danau Towuti.
Untuk menuju kesana, harus menyeberangi Danau Towuti menggunakan kapal dengan jarak tempuh sekitar satu jam setengah.
Wilayah ini, termasuk daerah lumbung lada di Luwu Timur.
Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax mulai berlaku, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, harga BBM mulai naik sore ini.
Seperti harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Senfry mengatakan sudah meminta solusi ke Pertamina mengenai hal ini.
Sebab, penjualan BBM eceran baik botolan atau Pertamini itu tidak masuk regulasi.
"Kami diarahkan menyurat ke BP Migas untuk dibuatkan badan penyalur. Kalau ada penyalur, harga bisa ditekan disana,"
" Itu saran dari pertamina, silahkan dinas bersurat ke BP migas," ujar Senfry.