Komunitas Tobonga
Komunitas Tobonga Sinjai Gelar Pementasan Palik-palik
Komunitas seni dan budaya Tobonga mementaskan palik-palik dalam karya sastra di tengah sawah di Desa Bontosalama.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI BARAT - Komunitas Tobonga menggelar pementasan palik-palik (baling-baling) pengusir hama di Desa Bontosalama, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Komunitas seni dan budaya ini mementaskan palik-palik dalam karya sastra di tengah sawah di Desa Bontosalama pada Sabtu (3/9/2022).
Palik-palik hanya sebagai obyek simbol dalam pementasan tersebut.
Palik-palik merupakan alat pengusir berbagai hama, seperti hama babi, tikus, burung bangau, dan burung pipit.
Bahan palik-palik umumnya dari batang pohon haru sebagai baling-balingnya. Sedang sebagai engselnya berbahan kayu.
Jika angin menerpanya, palik-palik akan menghasilkan beragam bunyi. Bunyi yang dihasilkan itu berfungsi sebagai pengusir hama.
Pementasan palik-palik ini memiliki pesan bahwa petani mengeksplorasi alam dengan ramah lingkungan.
"Pementasan dan festival palik-palik ini adalah sebuah kampanye kearifan lokal dengan mengajak masyarakat di seluruh penjuru Indonesia untuk menjaga alam dengan ramah lingkungan," kata Pendiri Komunitas Tobonga, Abidin Wakur kepada TribunSinjai.com, Selasa (6/9/2022).
Saat ini, sebagian besar petani hanya meracuni alam dengan penggunaan teknologi yang instan.
Ia mencontohkan bahwa banyak petani menggunakan aliran listrik atau pestisida di sawah atau di kebun hanya untuk mengusir hama.
Namun dampaknya, tidak sedikit mahluk hidup lainnya mati bahkan manusia ikut tewas akibat jeratan babi betegangan listrik atau meracuni mahluk hidup dengan pestisida.
"Pada akhirnya tanah menjadi rusak, mahluk hidup pun ikut mati termasuk manusia," ujarnya.
Para pemain dalam pementasan tersebut memadukan skill anak-anak dan pemuda desa setempat.
Selain festival palik-palik juga ada dialog ekologi dan budaya dengan menghadirkan perwakilan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma), Direktur Klik Hijau.com Anies Kurniawan.
Pegiat Seni Budaya Bulukumba Ian Konjo, Seniman Bambu Sinjai, Arfandi Jalil, dan maestro Palik-palik Puang Sakka.
Dalam festival palik-palik sejumlah karya anak-anak milenial dan kalangan dewasa ikut diperlombakan. (*)