Tolak Kenaikan Harga BBM
Bawa Keranda Mayat, Gabungan Pemuda-Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Batas Gowa-Makassar
Sebanyak 80 massa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Gowa unjuk rasa di Batas Gowa - Makassar, Selasa (6/9/2022) sore.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-GOWA.COM - Sebanyak 80 massa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Gowa unjuk rasa di Batas Gowa - Makassar, Selasa (6/9/2022) sore.
Pantauan TribunTimur.com, sekira pukul 17 45 Wita, pengunjuk rasa menutup tepat di tengah di perempatan Malengkeri.
Aksi ini menyebabkan macet di perempatan Jalan Sultan Alauddin-Jl Mallengkeri-Jl Syekh Yusuf Makassar-Jl Sultan Hasanuddin, Gowa.
Puluhan petugas kepolisian dari Polres Gowa melakukan pengamanan.
Ada yang mengatur lalulintas ada pula yang ada pula yang menjaga di beberapa titik lokasi aksi.
Baca juga: Warga Palopo Dukung Mahasiswa Demo dan Tutup Jalan Tolak Kenaikan BBM
Di sana, pengunjuk rasa membawa keranda mayat bertuliskan 'Rip Bahan Bakar Minyak dan Rip Keadilan'.
Mereka juga membentangkan spanduk dan membakar ban sebagai bentuk protes kenaikan harga BBM.
Dengan mobil komando, orator bergantian berorasi.
Menurut Jendlap Aliansi Pemuda Mahasiswa Kabupaten Gowa, Muh Imam Anugrah Caesar, massa menutut dan menolak kenaikan harga BBM.
"Tuntutan kami, mendesak DPRD Gowa menandatangani petisi penolakan kenaikan harga BBM subsidi dan membuat tembusan ke DPRD Sulsel dan DPR RI," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menuntut mendesak DPR agar segera merivisi pasa-pasal kontroversial dalam KUHP.
Ia menilai, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM tidak sejalan dengan keinginan rakyat.
Apalagi, hal tersebut sangat berdampak bagi kalangan masyarakat Indonesia. Utamanya bagi petani, nelayan dan lainnya.
Dia mengaku, Aliansi Pemuda Mahasiswa Kabupaten Gowa sempat mendatangi DPRD Gowa.
Namun, di sana, pihaknya tidak direspon oleh dewan perwakilan rakyat. Sehingga, puluhan massa aksi melanjutkan unjuk rasa di batas Gowa-Makassar.