Tolak Kenaikan Harga BBM
Bakal Aksi hingga Jumat, HMI Gowa Raya: Jika BBM Tidak Bisa Turun, Jokowi Turun
Mereka menutup arus lalu lintas dari Jl AP Pettarani ke arah Jl Sultan Alauddin. Massa aksi berkisar 100 orang. Di tengah jalan, ban bekas dibakar.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Gowa Raya menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Jl AP Pettarani - Jl Sultan Alauddin, Selasa (6/9/2022).
Mereka menutup arus lalu lintas dari Jl AP Pettarani ke arah Jl Sultan Alauddin.
Massa aksi berkisar 100 orang. Di tengah jalan, ban bekas dibakar.
Kemudian massa aksi mengelilinginya. Satu persatu maju ke tengah lingkaran berorasi.
Beberapa membawa spanduk bertuliskan tuntutannya. Tolak kenaikan harga BBM.
Selain itu, dua bendera HMI juga dikibarkan.
Arus lalu lintas pun macet. Kendaraan menumpuk dari berbagai arah.
Jenderal Lapangan Rala mengatakan fokus dalam aksi demonstrasi ini adalah meminta harga BBM diturunkan.
Ia menjelaskan kenaikan harga BBM sangat meresahkan masyarakat.
Sebab, BBM merupakan bahan pokok masyarakat dalam beraktivitas.
Selain itu juga berdampak ke berbagai sektor.
Seperti transportasi, bahan pokok, dan pangan.
"Jadi kenaikan harga BBM merugikan masyarakat pada umumnya. Terutama masyarakat miskin kota," kata Rala.
"Dampaknya melemahnya perekonomian masyarakat. Ini adalah dampak yang paling banyak dan memancing semua bahan pokok naik," Rala menambahkan.
Rala menyebutkan HMI cabang Gowa Raya akan terus melakukan unjuk rasa hingga Jumat (9/9/2022).
”Aksi ini akan terus berlanjut hingga BBM diturunkan, jika tidak bisa, Jokowi harus turun," kata Rala. (*)