Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketum PPP Diberhentikan

Dulu Terpilih di Makassar, Kehebatan Suharso Monoarfa Kala Menang Muktamar IX, Hanya Tiga Menit

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa diberhentikan diberhentikan dari jabatannya.

Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa disambut adat angngaru oleh panitia Muswil VIII PPP Sulsel di Ballroom Hotel Fourpoint By Sheraton Jl Andi Djemma Kota Makassar 2021 lalu. Kini Suharso Monoarfa diberhentikan diberhentikan dari jabatannya September 2022. (Foto Ari Maryadi Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa diberhentikan diberhentikan dari jabatannya.

Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan PPP, Usman M Tokan yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan kabar tersebut.

Suharso Monoarfa terpilih dalam terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sabtu (19/12/2020) malam lalu.

Artinya Suharso Monoarfa belum genap dua tahun sejak terpilih dalam Muktamar IX di Kota Makassar Desember 2020 lalu.

“Ya betul (telah dicopot),” ucap Usman pada Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Melalui keterangannya Usman menjelaskan bahwa pimpinan tiga Majelis DPP PPP telah melayangkan surat pemberhentian ketiga untuk Suharso pada 30 Agustus 2022.

Dalam penjelasannya, para pimpinan majelis berkesimpulan telah terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju kepada Suharso Monoarfa secara pribadi dengan masyarakat Indonesia, yang merupakan pemilih dan simpatisan PPP, atau boleh dikatakan umat yang sayang dan peduli kepada eksistensi dan marwah PPP sebagai wadah perjuangan politik umat Islam Indonesia.

Kemudian, tiga pimpinan majelis meminta pendapat hukum dari mahkamah partai apakah langkah tersebut telah sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.

“Serta meminta pengurus harian DPP PPP segera melaksanakan rapat untuk memilih dan menetapkan pelaksana tugas ketua umum untuk mengisi lowongan jabatan tersebut,” paparnya.

Usman menyampaikan, pada Jumat (2/9/2022) dan Sabtu (3/9/2022) di Bogor, mahkamah partai sepakat dengan usulan pimpinan tiga majelis PPP untuk memberhentikan Suharso sebagai Ketua Umum PPP masa jabatan 2020-2025.

Proses tersebut berlanjut dengan diadakannya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Banten yang diikuti pimpinan wilayah 29 provinsi, Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan, banom, serta pimpinan DPP PPP.

“Menghasilkan ketetapan memberhentikan saudara Suharso Monoarfa dan mengukuhkan H.Muhammad Mardiono sebagai PLT (pelaksana tugas) Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020-2025,” katanya.

Sementara itu, belum ada pernyataan dari pihak Suharso terkait hal ini.

Kehebatan Suharso Monoarfa, Tiga Menit Paripurna Dibuka, Ditetapkan Aklamasi Ketua Umum PPP

Suharso Monoarfa terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sabtu (19/12/2020) malam lalu.

Pria kelahiran Mataram, 31 Oktober 1954 itu terpilih secara aklamasi pukul 21:37 WITA dalam Muktamar IX PPP yang dipusatkan di Zona X Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Zona X digelar di Hotel Claro Jl AP Pettarani, Kota Makassar. Sembilan zona lainnya terhubung melalui virtual.

Pantauan wartawan Tribun Timur, Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi hanya hitungan tiga menit sidang paripurna VII dibuka.

Saat itu Suharso Monoarfa tidak berada dalam ruangan sidang Muktamar IX PPP Zona X Kota Makassar.

Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar IX PPP Amir Uskara membuka sidang paripurna VII pukul 21:34 WITA.

Agenda sidang paripurna VII yaitu pemilihan ketua umum/ketua formatur serta anggota formatur.

Setelahnya Amir Uskara menyampaikan bahwa hanya satu pendaftar calon ketua umum PPP, yaitu Suharso Monoarfa.

Ia pun meminta persetujuan kepada peserta sidang untuk menetapkan nama Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP.

"Setuju," sahut peserta sidang Muktamar atau muktamirin dari sepuluh zona.

Seluruh peserta sepakat pemilihan ketua umum ditempuh dengan jalan musyawarah mufakat memiliki Suharso Monoarfa.

Alhasil pukul 21:37 WITA, Amir Uskara selalu pimpinan sidang mengetuk palu penetapan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP Periode 2020-2025.

Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP hanya tiga menit berselang sidang paripurna VII dibuka.

Amir Uskara kemudian membacakan dan menetapkan konsideran penetapan Suharso Monoarfa sebagai ketua umum pukul 21:40 WITA.

Selanjutkan Amir Uskara melanjutkan agenda sidang untuk pemilihan 12 anggota formatur yang menemani Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum terpilih sekaligus Ketua Formatur.

Sementara Suharso Monoarfa baru masuk ke ruangan sidang pada pukul 21:51 WITA. Kedatangannya langsung disambut oleh peserta sidang di Ballroom Pinisi Hotel Claro Makassar.

Ia naik ke panggung untuk menerima Piagam Rekor MURI untuk penyelanggaraan Muktamar IX PPP secara daring pada sepuluh zona.

Sistem Mukhtamar PPP ini menjadi percontohan bagi partai atau institusi lainnya bahwa pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan untuk menggelar pertemuan dengan peserta lebih dari seribu orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pidato Kemenangan di Makassar

Setelah terpilih, pimpinan sidang memberi kesempatan Suharso Monoarfa untuk menyampaikan pidato kemenangan.

Dalam kesempatan itu, Suharso menyampaikan tekadnya mengantar PPP memenangi Pemilihan Umum 2024 mendatang.

Ia mengingatkan para kader mengenai kenangan PPP ketika masuk tiga besar Pemilu 1999 lalu, dibawah PDI-Perjuangan, dan Partai Golkar.

Ketika itu PPP meraih 58 kursi dengan total jumlah rakyat 11.329.905.

Suharso ingin mengantar PPP mengulangi kejayaan PPP di Pemilu 1999 lalu.

"Mari kita kumpulkan kelebihan masing-masing, kebolehan, dan kearifan. Kita satukan untuk menangkan pemilu 2024," kata Suharso dalam pidato kemenangan.

"Kita wujudkan impian itu mengembalikan kegemilangan PPP," tambahnya.

Suharso juga menyampaikan janji mewakafkan diri membesarkan PPP ke depan.

"Insyallah PPP lolos Parliamentary Tthreshold (PT). Insyaallah kita kembali ke masa jaya," ujar Suharso.

Pada Pemilu 2019, PPP lolos Parliamentary Tthreshold atau ambang batas parlemen serta berhasil mengamankan kursi di DPR RI.

Suharso Monoarfa memimpin PPP sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum setelah Muhammad Romahurmuziy yang jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Akan tetapi partai berlambang Ka'bah itu menempati posisi terendah di parlemen, yakni 4,52 persen.

Bahkan PPP berada di bawah tiga partai Islam lainnya.

PKB berada posisi keempat dengan 9,69 persen suara, PKS di posisi keenam dengan 8,21 persen suara, serta PAN di posisi kedelapan dengan 6,84 persen suara. 

(Kompas.com Tatang Guritno/Tribun Timur Ari Maryadi)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved