Calon Panglima TNI
Yudo Margono Disebut Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Andika, Ini Sepak Terjang dan Profilnya!
“Ya berpeluang (menjadi Panglima TNI). Belum pensiun dan masih menjabat KSAL,” kata Khairul Fahmi melalui pesan singkat, Sabtu (3/9/2022).
Pernyataan Khairul Fahmi juga dikuatkan dengan 'manuver" Yudo Margono yang belakangan ini.
Terlihat dengan adanya dua kegiatan yang melibatkan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Acara pertama, Yudo mengundang Megawati untuk menghadiri acara penamaan kapal korvet milik TNI Angkatan Laut (AL) dengan nama KRI Bung Karno.
Penamaan kapal korvet itu diresmikan Megawati di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (20/6/2022).
Yudo juga terlihat terus melakukan pendekatan dengan presiden ke-5 RI tersebut.
Pada Sabtu (11/8/2022) lalu, Megawati diundang sebagai pembicara kunci tentang Ratu Kalinyamat di KRI Dewaruci, Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara.
Menurut Khairul, selain soal chemistry dengan Presiden, interaksi dengan tokoh berpengaruh di sekitar Presiden juga diyakini berkontribusi memperkuat peluang untuk ditunjuk Presiden dan mendapat persetujuan parlemen.
“Nah, kiprah Pak Yudo dan TNI AL belakangan menampakkan adanya komunikasi yang berjalan untuk menjaga peluang,” ujarnya.
Sepak Terjang Yudo Margono Usir Kapal-kapal China di ZEE
Saat itu, Yudo Margono berpangkat Laksdya alias tiga bintang.
Ia Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I pada tahun 2020.
Yudo menyatakan ketegasan Indonesia dalam mempertahankan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Natuna yang kala itu kerap diterobos kapal-kapal China.
Laksdya Yudo Margono menjelaskan apa yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan dan penjaga pantai asal China merupakan pelanggaran dari hukum internasional.
Ia tidak segan mengambil langkah tegas untuk menindak pelanggaran yang dilakukan oleh kapal-kapal tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), namun langkah awal yang akan diambil adalah dengan proses persuasif.