Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon Panglima TNI

Yudo Margono Disebut Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Andika, Ini Sepak Terjang dan Profilnya!

“Ya berpeluang (menjadi Panglima TNI). Belum pensiun dan masih menjabat KSAL,” kata Khairul Fahmi melalui pesan singkat, Sabtu (3/9/2022).

Editor: Muslimin Emba
Kolase Kompas.com/Tribunnews.com
Kolase KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dulu Laksamana TNI Yudo Margono disebut calon Panglima TNI saingan kuat Jenderal Andika Perkasa yang masih menjabat KSAD. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, disebut-sebut sabagai kandidat kuat calon Panglima TNI.

Isu itu mencuat setelah masa jabatan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan segera berakhir pada November 2022 mendatang.

Dilansir Tribunnews.com, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi menyebut bahwa Laksamana TNI Yudo Margono berpeluang mengisi kursi Panglima TNI.

“Ya berpeluang (menjadi Panglima TNI). Belum pensiun dan masih menjabat KSAL,” kata Khairul Fahmi melalui pesan singkat, Sabtu (3/9/2022).

Khairul menjelaskan, ada sejumlah aspek yang menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih Laksamana Yudo menjadi Panglima TNI.

Pertama, Laksamana Yudo hingga saat ini masih aktif menjabat sebagai KSAL.

Hal itu sebagaimana tertera dalam Undang-Undang (UU) yang menyebutkan bahwa jabatan panglima TNI hanya bisa diduduki oleh kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif.

Ia menambahkan menjadi Panglima merupakan cita-cita semua prajurit TNI.

“Sehingga ini bisa jadi akan sangat kompetitif hingga pada saatnya nanti Presiden menjatuhkan pilihannya,” ujarnya.

Faktanya, lanjut dia, selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, juga belum pernah ada Panglima dari lingkungan TNI AL.

Meskipun tidak ada ketentuan normatif yang mengharuskan pergiliran di antara ketiga matra.

“Namun hal itu bukan berarti tidak penting untuk menjadi pertimbangan,” ujarnya.

Fahmi pun lantas merujuk pada penunjukan Jenderal Andika menjadi Panglima TNI.

Presiden, kata dia, tidak meletakkan usia dan masa aktif sebagai pertimbangan utama.

“Artinya, pola ini masih mungkin diterapkan juga pada saat penggantian Jenderal Andika,” ucap dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved