Demo Tolak Kenaikan BBM
Demo Tolak Kenaikan BBM Hingga Malam Hari, Mahasiswa Makassar Bakar ban di Jalan Poros Nasional
Pengunjuk rasa tampak membentangkan spanduk bertuliskan 'Tolak Kenaikan Harga BBM'.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muslimin Emba
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di Makassar terus diserukan.
Seperti terpantau di pertigaan Jl AP Pettarani - Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu (3/8/2022) malam.
Puluhan mahasiswa menutup setenga jalan poros nasional tersebut.
Akibatnya, kemacetan parah pun terjadi.
Bagi pengendara yang ingin ke Jl Sultan Alauddin sebaiknya memilih jalan lain.
Seperti, dari arah Jl Pettarani belok kiri ke Jl Hertasning.
Yang ingin ke Gowa, dari arah Jl Pettarani anda bisa melalui Jl Hertasning menuju Jl Tun Abd Razak Gowa.
Pengunjuk rasa tampak membentangkan spanduk bertuliskan 'Tolak Kenaikan Harga BBM'.
Mereka juga membakar ban tepat di pertigaan Jl AP Pettarani-Sultan Alauddin sebagai bentuk penolakan kenaikan harga BBM ini.
Hingga sekira pukul, 22 15 Wita, pengunjuk rasa masih menutup setengah pertigaan Jl AP Pettarani.
Terpantau, petugas kepolisian berjaga-jaga.
Ada juga sebagian mengatur arus lalu lintas.
Diketahui, Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) subsidi dan non subsidi.
Harga BBM mengalami kenaikan seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax mulai berlaku, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.(*)