Silpa Pemkot Makassar 2022 Diprediksi Capai Rp800 Miliar, Danny Pomanto Ungkap Pemicunya
Menjelang berakhirnya triwulan III realiasi anggaran Pemkot Makassar masih begitu-begitu saja, dibawah 40 persen.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Biasanya awal tahun disibukkan dengan evaluasi penggunaan tahun sebelumnya dan perencanaan untuk tahun berjalan serta masalah-masalah teknis lain hingga ke triwulan ketiga.
Namun secara non-teknis, banyak hal yg juga membuat eksekusi program berjalan lamban.
"Biasanya karena keragu-raguan atau kehati-hatian pihak ULP dan PPK. Belum lagi ancaman pergeseran pejabat yg terus terjadi," ulasnya.
Sehingga secara psikologis pengguna anggaran selalu berada dalam situasi dilematis, antara menjalankan perintah pimpinan dan kehati-hatian menyesuaikan regulasi.
Sudah banyak bukti bahwa pihak pengguna anggaran pada akhirnya berurusan dengan penegak hukum.
Di sisi lain, menumpuk pekerjaan di akhir tahun juga bagian dari strategi eksekusi dan bisa menguntungkan pihak tertentu.
Banyaknya serapan anggaran di akhir tahun melahirkan pilihan rasional pihak-pihak yang terlibat dalam tata laksana anggaran.
"Perilaku moral hazard seperti itu membuat kualitas serapan anggaran menjadi tidak optimal, yg berdampak pada menurunnya kualitas layanan dan penyediaan barang publik," tutupnya. (*)