Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Seorang Napi Asal Lau Maros Kabur saat Sedang Menjalani Masa Tahanan Pendamping

Napi yang melarikan diri ini merupakan napi yang telah menjani masa tahanan selama 13 bulan dari masa hukuman 2 tahun

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Waode Nurmin
TribunMaros.com/Nurul Hidayah
Poster DPO napi kabur dari LPKA Kelas II Maros Senin (30/8/2022). 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Seorang narapidana (Napi) penipuan dan penggelapan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II, Amiruddin melarikan diri, Senin (30/8/2022).

Informasi kaburnya tahanan ini ramai diperbincangkan di grup WhatsApp hingga viral di medsos.

Saat dikonfirmasi, Kepala LPKA Kelas II Maros Tubagus Chaidir membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan Napi itu kini telah ditetapkan sebagai daftar Pencarian Orang (DPO) oleh LPKA Kelas II Maros.

"Napi yang melarikan diri ini merupakan napi yang telah menjani masa tahanan selama 13 bulan dari masa hukuman 2 tahun yang harus dijalaninya," katanya.

Tubagus kepada wartawan mengatakan, yang bersangkutan melarikan diri saat sedang menjalani masa tahanan pendamping.

"Sekitar Jam 08.00 WITA sebanyak 7 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Korvey halaman, peternakan, perkebunan dan Pencucian Mobil insidentil keluar LPKA Maros. Mereka dikawal oleh 3 orang pengawal," jelasnya.

Tubagus mengatakan, saat kejadian, Amiruddin mengambil pakaian yang rencananya akan dicuci.

Dia juga ijin ke belakang untuk mencuci pakaian.

Selang 10 menit, dia kembali lagi ke tempat pencucian mobil sambil membawa pakaian yang sudah di cuci.

"Setelah itu, petugas jaga piket yang sudah selesai mengikuti briefing tupoksi, melakukan pengecekan. Tapi saat dicek, Amiruddin di tempat pencucian mobil dan disekitar area belakang, dia tidak ditemukan," tegasnya.

Menyadari yang bersangkutan tidak ada di LPKA, maka, Pengawasan dan Petugas Disiplin (PPD) beserta tim melakukan pencarian ke rumah WBP.

Setelah sebelumnya, LPKA membentuk tim untuk melakukan pencarian.

"Kami langsung mencari WBP ini di Dusun Marana, Desa Marannu Kecamatan Lau untuk menemui orang tua Napi tersebut," terangnya.

Mantan Kepala Rutan Enrekang ini menjelaskan, pelarian terjadi ketika WBP tersebut sedang menjalani Korvey luar untuk melakukan pembersihan di sekitar halaman kantor.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved