Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Bursa Pilpres 2024, Belum Ada Penerus Jusuf Kalla Baru dari Sulsel dalam 9 Kandidat Capres PAN

Partai Amanat Nasional (PAN) telah mengumumkan sembilan kandidat calon presiden atau Capres berdasarkan usulan dari wilayah dalam Rakernas III PAN.

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Anamat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) bersama Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto (kiri) dan Ketua Majelis Penasihat Partai (MPP) DPP PAN Hatta Rajasa (kedua kiri) saling bergandengan tangan disela-sela acara Rakernas PAN di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2022). Pada kesempatan tersebut Zulkifli Hasan menyebutkan 9 nama calon presiden hasil musyawarahkan pada rakernas PAN yang akan diusung di Pemilu 2024. (Foto: Tribunnews/Jeprima) 

Ia mengatakan, masyarakat di kawasan Indonesia Timur membutuhkan komitmen BPR, Menteri, Presiden untuk pemerataan pembangunan.

Adi cenderung melihat masih sangat timpang pemerataan pembangunan. "Kalau bicara politik kesejahteraan, sangat menyimpang, yang sudah terjadi dari proses pembangunan kita selama ini berkaitan isu kawasan Timur," katanya.

Baginya isu politik kesejahteraan sangat menyimpang di Kawasan Indonesia Timur.

Adi mengatakan, sampai sekarang data yang ada kawasan Timur itu tidak signifikan kalau kita bicara perubahan pembangunan.

Adi berharap ada perpaduan tokoh Indonesia Barat dan tokoh Indonesia Timur dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

"Maka wajar dan realistis jika di tengah tahun politik menjelang 2024, muncul wacana politik terkait usungan figur capres atau pun cawapres," katanya.

Adi melanjutkan, Kawasan Timur pun memiliki sejumlah tokoh yang layak untuk menjadi representasi politis.

Nama-nama itu dinilai merupakan refleksi geliat tuntutan basis geopolitik.

Adapun nama-nama yang dimaksud antara lain mantan Menteri Pertanian 2014-2019 Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Wakil Ketua DPR RI Fraksi Nasdem Rachmat Gobel, dan Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali.

Kemudian mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Komjen Syafruddin Kambo, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, hingga mantan Ketua KPK Abraham Samad.

"Intinya, peta geografi politik atau isu geopolitik bagaimana pun merupakan tuntutan klasik," kata Adi.

Adi melanjutkan, dalam obyektivitas politik dimana pun termasuk di luar Indonesia, malahan isu geografi politik sangat kental karena di dalamnya kita berbicara tentang populasi basis pemilihan.

Menurutnya, selama ini kawasan Timur sebagai basis pemilihan potensial hanya bisa berkontribusi secara numerik di bilik suara. Tidak mampu mempengaruhi arah politik nasional.

"Padahal begitu banyak figur atau tokoh potensial dapat mengisi bursa kontestasi Pilpres. Harapan menjelang Pilpres 2024 mendatang, lahir figur perpaduan geografi politik yang ideal," katanya.(cr2)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved