3 Tuntutan Badko HMI Sulselbar di Depan DPRD Sulsel
Menurut HMI Badko Sulselbar kenaikan BBM bersubsidi memiliki multiplier effect seperti inflasi tinggi
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - HMI Badko Sulselbar menolak kenaikan harga BBM dengan berunjuk rasa di Fly Over dan DPRD Sulsel, Senin (29/8/2022).
Sekitar pukul 14.30 wita, rombongan massa sudah mulai berkumpul dibawah Fly Over Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Tak lama, massa aksi memusatkan unjuk rasa didepan Gedung DPRD Sulsel.
Mereka dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi
"Kenaikan BBM bersubsidi memiliki multiplier effect seperti inflasi tinggi, turunnnya daya beli masyarakat dan meningkatnya angka kemiskinan," jelas Jenlap Aksi Muh Waliyuddin, dalam keterangan tertulisnya.
"Sementara pada sisi lain, terdapat persoalan yang selalu terjadi setiap tahun yaitu penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Orang mampu lebih banyak menikmati BBM bersubsidi ketimbang orang yang tidak mampu," lanjutnya.
Tak hanya persoalan BBM, HMI Badko Sulselbar juga membawa dua isu lainnya.
Mereka menuntut pencabutan kebijakan kenaikan tarif dasar listrik
"Di sektor energi yang lain ada kenaikan tarif dasar listrik untuk 5 golongan pelanggan non-subsidi yaitu golongan R2 dan R3 dengan daya 3.500 VA ke atas serta golongan pemerintah (P1, P2 dan P3) sejak 1 Juli 2022," jelas Muh Waliyuddin
"kebijakan ini juga memiliki pengaruh terhadap laju inflasi walaupun terbatas," sambungnya.
Terakhir, Badko HMI mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor migas dan pertambangan.
Keberadaan mafia tersebut dinilai memperpanjang persoalan energi di Indonesia sehingga sulit mewujudkan swasembada energi di Indonesia.
Ada 5 tawaran solusi yang dihadirkan Badko HMI Sulselbar dari hasil kajian strategis
Pertama, memperbaiki dan memperkuat data kondisi ekonomi masyarakat.
Sehingga penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran untuk masyarakat kelas menengah kebawah dan pelaku UMKM.