Rektor Unila Prof Karomani - Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah Sama-sama Ditangkap di Malam Sabtu
Keduanya adalah Rektor Universitas Lampung atau Unila Prof Karomani dan mantan Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah.
Di Bandung, tidak hanya KRM, KPK juga menangkap Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila Budi Sutomo atau BS, Ketua Senat Unila Muhammad Basri atau MB dan Ajudan Karomani, Adi Triwibowo (AT).
"(Ditangkap) beserta barang bukti kartu ATM dan buku tabungan sebesar Rp1,8 Miliar," kata Kombes Asep Guntur Rahayu.
Adapun pihak yang ditangkap di Lampung adalah Muslimin atau ML yang merupakan dosen, Dekan Fakultas Teknik Helmy Fitriawan (HF) dan, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unila Heryandi atau HY.
Sedangkan Andi Desfiandi atau AD (Swasta) ditangkap di Bali.
Kombes Asep Guntur Rahayu mengatakan, dengan pengumpulan bukti yang cukup, KPK telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
"Maka KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan mengumumkan 4 tersangka yakni KRM, HY, MB dan AD," kata Kombes Asep Guntur Rahayu.
Kronologi OTT Prof Nurdin Abdullah
Ketua KPK, Komjen Purn Firli Bahuri membeberkan kronologi OTT kasus suap yang menjadikan Prof Nurdin Abdullah sebagai tersangka, pada Ahad Minggu (28/2/2021) dini hari.
Menurut Firli Bahuri, kegiatan operasi berawal dari informasi masyarakat terkait adanya dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh penyelenggara negara pada Jumat (26/2/2021) malam.
Ia mengatakan, KPK menerima laporan bahwa Direktur PT Agung Perdana Bulukumba, Agung Sucipto (AS) akan memberikan sejumlah uang kepada Prof Nurdin Abdullah melalui perantara Sekretaris Dinas PUTR Provinsi Sulsel, Edy Rahmat (ER), yang juga orang kepercayaan Prof Nurdin Abdullah.
"Pukul 20.24 WIB, AS bersama IF (sopir ER) menuju ke salah satu rumah makan di Makassar dan setiba di rumah makan tersebut telah ada ER yang telah menunggu," kata Firli Bahuri dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube KPK, Minggu (28/2/2021) dini hari.
Adapun Agung Sucipto adalah seorang kontraktor yang berasal dari pihak swasta, yang diketahui telah lama mengenal baik Prof Nurdin Abdullah.
Agung Sucipto berkeinginan mendapatkan beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021. Firli melanjutkan, dengan beriringan mobil, IF mengemudikan mobil milik Edy Rahmat, sedangkan Agung Sucipto dan Edy Rahmat bersama dalam satu mobil milik Agung Sucipto.
Kedua mobil itu pun kemudian bergerak menuju Jalan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam perjalanan tersebut, Agung Sucipto diketahui menyerahkan proposal terkait beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021 kepada Edy Rahmat.