Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Airlangga Hartarto Hadir di Acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force

Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech saat menghadiri acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/8/2022).

DOK MENKO AIRLANGGA
Foto bersama dalam kegiatan B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/8/2022). 

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech saat menghadiri acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/8/2022).

Dalam siaran pers nomor HM.4.6/437/SET.M.EKON.3/08/2022 membahas beberapa hal penting.

Seperti, himpitan The Perfect Storm berpotensi memicu stagflasi dan krisis di berbagai lini.

Namun, hal ini tidak menghalangi perekonomian nasional untuk bergerak maju dan memperlihatkan stabilitas dan resiliensi menghadapi berbagai tantangan global tersebut.

Penguatan ekonomi dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Q2-2022, yakni 5,44 persen.

Juga dibantu dengan inflasi yang relatif terkendali per Juli 2022 hingga 4,94 % .

Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech saat menghadiri acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/8/2022).
Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech saat menghadiri acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/8/2022). (DOK MENKO AIRLANGGA)

Mengenai sektor aliran modal, IHSG terus menunjukkan tren positif secara year-to-date hingga 12 Agustus 2022.

Dengan pertumbuhan hingga 8,32 % dan berada di level 7.129.

Pada bulan Agustus, Indonesia masih merasakan capital inflow positif hingga USD 866.1 juta.

Menunjukkan bahwa prospek pemulihan ekonomi nasional ikut memberu optimisme tersendiri untuk investor asing.

Menko Airlangga mengatakan bahwa berbagai leading indicator telah menunjukkan bahwa pemulihan akan berlanjut dengan outlook positif.

“Hanya saja kita tidak boleh lengah dan mengabaikan fakta bahwa risiko korupsi dan pelanggaran dalam tata kelola perusahaan seringkali meningkat pada saat krisis,” kata Menko Airlangga.

Ada juga risiko berupa suap, pencucian uang, pendanaan terorisme, hingga cyber crime.

Hal ini dipicu oleh beberapa faktor seperti iklim keuangan yang bergejolak, beralihnya fokus perusahaan dari mitigasi risiko dan penanganan krisis.

Menyebabkan meningkatnya ancaman keamanan siber seiring dengan pesatnya transformasi digital di masa pandemi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved