Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mayjen Andi Muhammad: Nurdin Halid Guru Saya, Sama-sama Orang Bone

Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki mengatakan, membuka pintu silaturahmi bagi siapapun, dengan institusi manapun, bukan hanya Nurdin Halid

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
Tribun-Timur.com/Ari Maryadi
Pangdam XIV Hasanuddin Majyen Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki  mengungkapkan kedekatannya dengan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HAM Nurdin Halid.

Andi Muhammad mengatakan, punya hubungan persahabatan dengan Nurdin Halid.

Baginya Nurdin Halid bagai guru baginya.

"Pak Nurdin Halid itu kan sahabat, guru saya, satu kampung sama-sama orang Bone, keluarga. Jadi kita silaturahim," kata Andi Muhammad kepada wartawan di Gedung Menara Pinisi UNM Kamis (18/8/2022).

Andi Muhammad mengatakan, membuka pintu silaturahmi bagi siapapun, dengan institusi manapun, bukan hanya dengan Nurdin Halid.

"Pak Nurdin datang, saya terima dong. Jangankan Pak Nurdin Halid, siapapun yang datang, pasti saya terima. Termasuk kemarin ada yang perorangan, ada juga yang dari institusi parpol," ujar Andi Muhammad.

Ditanya apa pembahasan pertemuannya, Andi Muhammad mengatakan, mereka membahas masa depan Sulawesi Selatan.

Sebagai putra daerah, Andi Muhammad wajib untuk memikirkan masa depan tanah Bugis Makasssar.

Ia juga menyebut pentingnya pemimpin yang membawa Sulsel lebih maju.

"Kalau soal masa depan Sulsel, kita harus. Kamu pun harus. Sulsel itu bagaimana ke depan ini harus lebih baik. Ke depan ini, saya yakin, pasti masyarakat ingin mencari pemimpin yang bisa membawa Sulsel ini kembali ke marwahnya," kata Andi Muhammad.

Sebagai sesama putra Bone, ia menghargai sosok dan kedatangan Nurdin Halid.

Menurutnya, leluhur Sulsel mewariskan ajaran sipakatu, sipakalebbi, sipakainge.

"Artinya kita menjadi provinsi yang menjaga tradisi, budaya. Kita menghargai semua keluarga besar. Saling sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi. Ini kan marwah dulunya," kata Andi Muhammad.

"Jadi, saling mendukung lah. Jangan ada lagi kelompok atau apa. Tidak ada. Sulawesi Selatan ini kita seperjuangan. Sejarahnya begitu. Ada tellu boccoe: ada gowa, Bone, Luwu, berjuang sama-sama. Terus bergabung menjadi NKRI. Kan begitu," sambung Andi Muhammad.

Ia mencontohkan, tiga kerajaan besar menjadi satu di Sulsel dahulu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved