Pemkot Makassar
Proyek Drainase Berpotensi Tak Selesai, Gegara Tender Lambat?
Proyek drainase milik Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terancam tak selesai hingga akhir tahun 2022. Salah satu penyebabnya lambat tender.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Proyek drainase milik Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terancam tak selesai hingga akhir tahun 2022.
Apalagi, proyek drainase kerap kali gagal atau tidak berjalan karena pengaruh cuaca, musim hujan.
Informasi dihimpun dari BMKG, musim hujan pada umumnya berlangsung mulai November. Kemudian puncaknya terjadi di Desember-Januari.
Hanya saja, cuaca tahun ini cukup basah sehingga musim hujan diperkirakan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Seperti tahun sebelumnya (2021) hanya delapan paket drainase pemkot Makassar yang selesai.
Selain karena lambat tender, musim hujan juga menjadi kendala.
Padahal Dinas PU memprogramkan 12 titik pembangunan drainase, dan 25 titik perbaikan atau rehabilitasi drainase.
Total anggarannya Rp41 miliar, terdiri dari Rp8 miliar drainase baru dan Rp33 miliar rehabilitasi drainase.
Untuk paket program tahun ini, dari 47 paket pembagunan dan rehabilitasi drainase yang diprogramkan tahun ini, belum ada tanda-tanda pengerjaan.
Kepala Bidang Pengelolaan SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Makassar, Nurhidayat Sukardin mengatakan, proyek drainase masih sementara berproses di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Sebanyak 29 paket telah tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), sementara 18 selebihnya masih dalam tahap persiapan.
"Sisa 18 yang belum tayang (LPSE), memang dari paket proyek drainase itu belum ada yang selesai tender," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (15/8/2022).
Dayat-sapaannya mengemukakan, ada tiga kegiatan menyangkut drainase.
Antara lain pembangunan drainase, rehabilitasi, dan pemeliharaan drainase.
Pemeliharaan drainase dilakukan oleh satgas drainase dengan melakukan pembersihan hingga pengerukan sedimen.