Politani Pangkep
Polairud dan DKP Pangkep Dukung Program PIPK Politani Pangkep Kembangkan Desa Wisata Karanrang
Program PIPK 2022 dari Politani Pangkep mengangkat tema Wisata Bahari Karang Hias dan Restorasi Konservasi di Pulau Karanrang Menjadi Desa Wisata.
Pada kesempatan itu, Aron juga memberikan penjelasan kepada warga pulau yang sebagian besar nelayan terkait dengan perizinan penangkapan ikan.
“Terkait dengan keluhan para nelayan tentang perizinan kapal, pihaknya selalu berusaha semakimal mungkin. Saat ini ada izin sembilan kapal di kantor Maccini Baji,” lanjut Aron.

“Silakan komunikasi. Soal izin kapal 1-9 GT untuk nelayan kecil, izinnya gratis. Syaratnya melakukan tanda daftar kapal Perikanan. Untuk SIUP berlaku 5 tahun dan SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) berlaku 1 tahun untuk kapal di atas 10 GT,” urainya.
Tentang perizinan, Aron dengan tegas menyatakan, pihaknya tak segan memecat staf yang melakukan pungli-pungli ke nelayan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemanfaatan dan Perlindungan (P2) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel Edy Santoso turut mendukung.
“Pemanfaatan karang hias untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari, ini sudah banyak dikembangkan di berbagai daerah. Dan selayaknya warga Pulau Karanrang juga melakukan hal serupa,” ujar Edy.
Apalagi nilai jual terumbu karang sebagai wisata di wilayah Pulau Karanrang adalah dekat dengan daratan dan juga Kota Makassar.
Hanya dengan menempuh perjalanan 1,5 jam dari pelabuhan Paotere, Makassar sudah sampai. Atau bisa lebih dekat lagi dari Dermaga Maccini Baji, Kecamatan Labakkang, Pangkep.
Tim PIPK Politani yang diwakili Mauli Kasmi mengatakan, program Wisata Bahari Karang Hias dan Restorasi Konservasi di Pulau Karanrang menjadi Desa Wisata (Dewi) dilakukan beberapa tahap.
“Untuk kegiatan Pulau Karanrang menjadi Desa Wisata ini kita lakukan beberapa tahap kegiatan. Mulai dari sosialisasi, pelatihan masyarakat, hingga kegiatan transplantasi karang,” ujarnya.
Warga 90 Persen Nelayan
Sementara itu, Kepala Desa Mattiro Bulu Pulau Karanrang H Tamsir P mengaku sangat berterima kasih daerahnya dijadikan lokasi pengembangan iptek.
“Terima kasih untuk banyak program dari pemerintah dan kampus Politani masuk di desa kami. Warga kami 90 persen adalah nelayan. Karena itu butuh dukungan keilmuan dalam pengembangan setiap potensi yang ada,” ujarnya.
Desa Mattiro Bulu, Pulau Karanrang ini dihuni sekira 4.000-an warga. Dengan jumlah kepala keluarga mencapai 930 KK. Tamsir menyebutkan desanya memiliki tambahan 2.100 pemilih muda.
Latar belakang tim PIPK Politani memilih Pulau Karanrang sebagai desa wisata, berangkat dari fakta Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) dicirikan dengan wilayah perairannya lebih luas dibandingkan daratannya, dengan perbandingan 1 berbanding 17.