Kapal Terbalik
KLM Mulia 01 Asal Sinjai Dihempas Ombak di Perairan Selayar, Butuh Bantuan Tim SAR
Kapal tersebut bernama Kapal Layar Mesin (KLM) Mulia 01 tenggelam di wilayah Kepulauan Selayar.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Muh. Irham
SINJAI, TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah kapal nelayan asal Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terbalik di Kabupaten Kepulauan Selayar, Jumat (12/8/2022).
Kapal tersebut bernama Kapal Layar Mesin (KLM) Mulia 01 tenggelam di wilayah Kepulauan Selayar.
Kapal nelayan ini bertolak dari Pelabuhan TPI Lappa Sinjai dengan tujuan Pulau Kayuadi, Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kapal ini memuat es balok dengan tujuan Pulau Kayuadi. Namun saat berada di wilayah perariran sebelah Timur Pulau Selayar, kapal tersebut dihempas ombak disertai angin kencang pada pukul 15.00 Wita.
Akibatnya KLM Mulia 01 terbalik. Saat kapal terbalik seluruh penumpang berusaha selamat.
"Kapal kami posisi terbalik setelah dihempas gelombang tinggi dan angin kencang," kata Nahkoda KLM Mutia 01, Sukri yang sempat dihubungi oleh wartawan.
Ia menyampaikan bahwa saat ini bersama Anak Buah Kapal (ABK) lainnya masih selamat karena mengapung di atas kapal yang sudah penuh air.
"Tadi kapal sempat terbalik lalu kapal kembali ke posisi awal lagi namun sudah penuh air," kata Sukri.
Kapal KLM 01 Mulia ini memiliki tiga ABK dan seorang nahkoda.
Saat ini keempat penumpang masih bertahan di atas kapal. Mereka berharap agar pertolongan segera tiba dari tim SAR.
Adapun keempat nama-nama penumpang adalah Sukri (24) (nahkoda), Gunturu (22), Serang (42), dan Yusran (17) masing-masing sebagai ABK.
Atas peristiwa ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai, Budiaman menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima laporan dari keluarga korban.
"Kami belum menerima laporan terkait peristiwa itu. Sehingga kami belum bertindak, tapi tetap kami monitor," kata Budiaman saat dikonfirmasi TribunSinjai.com.
Di Kabupaten Sinjai setiap tahun ada kapal yang mengalami kecelakaan laut.
Ada yang berhasil selamat meski kapal tenggelam ada juga yang tidak didapat hingga saat ini.
Budiaman juga menyampaikan bahwa saat ini cuaca ekstrem kerap melanda wilayah Teluk Bone hingga wilayah Perairan Selayar. (*)