Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Orang Bugis

Dilema Identitas Orang Bugis di Sabah Malaysia

Dalam bincang sore tadi Prof Makoto Itoh mengungkapkan bahwa sejumlah orang Bugis berada di Malaysia saat masih masa penjajahan

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Muh. Irham
ist
Antropolog Unhas Andi Halilinthar Latief saat berbincang dengan antropolog asal Jepang, Prof Makoto Itoh, PH.D. Keduanya membahas tentang eksistensi orang Bugis di Malaysia 

Bugis Indonesia, mereka ini tidak peduli identitasnya, mereka ini menganggap dirinya sebagai melayu.

"Dilemanya karena mereka pikir Bugis itu suka berkelahi dan berbuat kejahatan, meskipun ini tidak semua sehingga jika seorang pegawai tidak boleh menyebut dirinya sebagai turunan orang Bugis dan mereka menyebut sebagai melayu utamanya saat akan naik pangkat," kata Prof Makoto Itoh.  

Selanjutnya, Prof Makoto Itoh menjelaskan bahwa generasi turunan Bugis saat ini sudah menempuh pendidikan tinggi.

"Jadi jika ada orang Bugis yang tidak berpendidikan maka disebut sebagai orang Bugis baru datang," katanya.  

Diantara mereka juga ada yang menyebut dirinya sebagai Bugis Bumi Putra.

Apa Saja Program PKBS?

Saat ini Bugis Malaysia sudah memiliki persatuan kerukunan yang disebut PKBS.

Lembaga perhimpunan ini digunakan politisi Bugis di daerah itu untuk menduduki jabatan legislatif.

Tak hanya masalah kebudayaan masyarakat Bugis Malaysia yang diteliti oleh Prof Makoto Itoh.

Ia juga mengungkap bahwa masyarakat Bugis Melayu sebagian masih mampu membuat kue tradisional Bugis.

Demikian juga penggunaan pakaian adat Bugis masih dipakai masyarakat Bugis melayu Malaysia.

Hanya saja dari segi Bahasa Bugis mulai terkikis penggunaannya dengan bahasa lain.

Dilema lainnya, masyarakat Bugis di daerah tersebut sebagai masyarakat minoritas (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved