Kereta Api Sulsel
Sosiolog Unhas Kaji Peluang dan Tantangan Kereta Api di Sulsel
Pengembangan jaringan jalur kereta api di Sulawesi bertujuan untuk menghubungkan wilayah/kota yang mempunyai potensi angkutan dan produk komoditas.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
Mereka bersama-sama membahas topik peluang dan tantangan kereta api di Sulsel.
Disesi pertama, topik ini diulas oleh Ahli bidang Sosiologi hadir Prof Tahir Kasnawi, bidang Ekonomi Prof Marzuki dan Budayawan Sulsel Asmin Amin.
Sesi kedua, ahli bidang hukum Fajlurrahman Jurdi, Dekan FT Unhas Prof Irsan Ramli serta perwakilan Dirjen Perkeretapian RI.
Prof Tahir Kasnawi menguraikan beberapa dampak positif kereta api.
Kereta api menjadi moda transportasi yang bisa menampung masyarakat lebih banyak
"Dengan kapasitas luas dan gerbong banyak, tentu memuat masyarakat lebih banyak," jelasnya.
"Kemudian, Jadwal relatif lebih teratur. Keamanan dan kenyamanan masih lebih bagus," lanjutnya.
Lebih lanjut, tarif perjalanan kereta api juga lebih murah.
Terakhir, tentunya perjalanan menggunakan kereta api menjamin kebebasan dari macet.
Prof Tahir juga melihat kereta api bisa mengubah sikap masyarakat.
"Kereta api memberi nilai positif sikap masyarakat. Ada semangat kebersamaan dalam kondisi yang sama. Karena berada satu lokasi yang sama. Itulah aspek sosial yang bersifat positif," ungkapnya.
Maksudnya, kereta api dengan puluhan warga dalam satu gerbong pasti akan memupuk rasa kebersamaan.
Apalagi, bagi masyarakat yang setiap harinya menggunakan moda transportasi.
Kondisi ini diharapkan menjadi pemecah masalah individualistis masyarakat saat ini.
Diskusi ini berlangsung begitu atraktif. Sejumlah tamu terdiri dari OPD pemkot dan pemprov dihadirkan.
Selain itu, tokoh masyarakat, mahasiswa dan media turut dilibatkan untuk membahas proyek ini.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz