Pemerintah Optimis Tahun 2022 Perekonomian Indonesia Alami Pertumbuhan Hingga 5,2 %

SIARAN Pers HM.4.6/410/SET.M.EKON.3/08/2022, membahas tentang Disokong Fundamental Ekonomi yang Solid, Strategi Pemerintah Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Prospek ekonomi Indonesia semakin memberikan optimism ke depannya.

Perkembangan ekonomi global masih berfokus kepada berbagai dinamika yang mempunyai potensi untuk menghambat pemulihan.

Indikator perekonomian Indonesia dikatakan masih menguat dengan peluang resesi yang lebih kecil dibandingkan dengan negara lain.

Hal tersebut memberikan keyakinan akan berlanjutnya pemulihan ekonomi Indonesia usai pandemi.

Indonesia memilik bekal baik yakni pada Kuartal I-2022, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai angka 5,01 persen.

Baca juga: Liberti Sitinjak Kukuhkan 10 Guru KI Kemenkumham Sulsel

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) serta penjualan ritel mengalami pertumbuhan sehingga bisa menjadi insentif bagi industri untuk terus memberikan peningkatan produksi pada sisi konsumsi.  

Dapat dilihat dari Purchasing Manager Index (PMI) yang terus meraih ekspansi selama 11 bulan beruntun.

Di tengah kenaikan inflasi global, inflasi Indonesia per-Juli 2022 sebesar 4,94 persen.

Jumlah ini relatif terkendali jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Jerman dengan inflasi sebesar 7,5 persen atau Prancis hingga 6,1 % .

Indonesia memiliki ketahanan yang terjaga baik dari sisi eksternal dan semakin solid dibantu neraca perdagangan yang terus mencatat surplus selama 25 bulan berturut-turut.

Bahkan pada periode Januari-Juni 2022, surplus Indonesia telah menyentuh angka USD24,8 miliar

Dua kali lipat dari surplus pada periode yang sama di tahun lalu.

Pencapaian ini merupakan modal penting bagi terjaganya cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa berbagai prospek baik membuat Pemerintah optimis bahwa di tahun 2022 ini perekonomian dapat mengalami pertumbuhan sebanyak 5,2 % (yoy).