Opini Abdul Karim
Citayam Fashion Week: Ekspresi Kaum Rudin dan Upaya Penyingkirannya
walau mereka kaum rudin, terbukti mereka sukses merintis fashion diruang bebas, di kawasan SCBD, Dukuh Atas, Jakarta disebut Citayam Fashion Week.
Awalnya sekedar nongkrong bersama, lalu muncul ide mengadu kreativitas tampil modis.
Mereka beradu gaya dengan outfit masing-masing seraya direkam dan dijepret dengan kamera handphone lantas diunggah di media sosial.
Jika di Prancis ada Paris Fashion Week yang diikuti desainer dan model kondang, maka di CFW diisi oleh model remaja rudin nihil pendidikan.
Kontent kreator, youtuber, aktivis medsos, dan para pencari rupiah di dunia maya berbondong-bondong ke CFW. Di sana mereka mewawancarai Bonge, Roy, Jeje, Kurma dan modeling belia rudin lainnya.
Komentar-komentar mereka yang diunggah di Medsos nyeleneh dan mengundang tawa. Tetapi rupanya, gaya begitulah yang membuat mereka viral dimana-mana.
Setelah viral, kawasan CFW itu lantas diserbu selebrtis, model, dan kaum kelas menengah atas. Disana, mereka berlenggak lenggok diatas catwalk zebra cross tanpa dewan juri. Entah berapa kamera merekamnya lantas diunggah di kanal medsos.
Melawan “Kemustahilan”
Kehadiran sejumlah artis dan model berkulit mulus di panggung CFW adalah bentuk kemenangan kaum rudin atas kaum mapan.
Selama ini, dunia modeling adalah dunia yang dimonopoli kaum mapan. Ia merupakan dunia yang tak pernah dijangkau kaum rudin. Panggung catwalk bukan milik mereka.
Busana serba mahal tak pernah diimpikan membaluti tubuh mereka—sebagaimana para model dan artis memilikinya.
Di dunia industri hiburan—dulu menjadi penontonpun mustahil bagi mereka, apalagi menjadi aktor.
Bonge, Roy, Jeje, Kurma dan CFW juga menampar sekolah modeling yang mustahil dijangkau remaja seperti mereka.
Sekolah modeling tak seperti sekolah kebanyakan. Tak ada dan BOS disana.
Sekolah modeling yang didirikan Istri Baim Wong, Paula Verhoeven, punya tarif yang tak sedikit, kelas short course paling standar Rp 5 juta untuk tiga hari saja.
Dengan biaya selangit begitu, terasa bila sekolah modeling bukan sekolah biasa.