Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Permainan Tradisional

Masih Ingat Permainan Tradisional Dende-dende atau Engklek, Begini Cara Memainkannya

Permainan anak-anak ini menjadi satu di antara permainan tradisional di Sulawesi Selatan yang masih sering dijumpai di sekolah.

sanovra/tribuntimur.com
Sejumlah warga baik dari remaja hingga anak-anak memainkan permainan tradisional dalam acara Makassar Tradistional Game Festival (MTGF) yang berlangsung di Benteng Rotterdam, Sabtu (20/10). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar ini bertemakan "Berkumpul, Bersama dan Bermain" dengan tujuan membantu menimbuhkan kembali geliat permainan tradisional di kalangan anak-anak seperti permainan dende-dende, lompat karet, meriam bambu dan lain-lain. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat permainan tradisional Dende-dende atau Engklek?

Permainan anak-anak ini menjadi satu di antara permainan tradisional di Sulawesi Selatan yang masih sering dijumpai di sekolah.

Bahkan, permainan tradisional ini sangat populer di seluruh anak Indonesia khususnya bagi perempuan.

Khusus di Makassar, penyebutan permainan tradisional ini disebut Dende-dende.

Permainan tradisional ini dimaikan dua hingga lebih anak.

Baik anak-anak perempuan, maupun laki-laki.

Pemain tidak boleh menyentuh garis kotak yang telah digambar di tanah atau di lantai sekalipun.

Baca juga: Begini Cara Bermain Sisemba, Permainan Tradisional asal Toraja

Baca juga: Berikut 5 Permainan Tradisional Bugis-Makassar dan Cara Memainkannya

Pemain Dende-dende harus melompati garis dengan satu khaki maupun dua kali.

Pemain yang menyentuh garis dianggap gugur dan akan digantikan oleh pemain selanjutnya.

Perlombaan permainan tradisional dende-dende
Perlombaan permainan tradisional dende-dende (TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL)

Di Makassar, permainan tradisional Dende-dende pernah dimainkan oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Demikian juga Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi Masse.

Mereka bermain Dende-dende atau Engklek di salah satu lorong wisata di Makassar.

Tepatnya di Jalan Gunung Bambapuang, Kecamatan Makassar.

Baca juga: Sejarah Permainan Tradisional Lomba Balap Karung dan Manfaat Bagi Anggota Tubuh

Danny-Fatma waktu itu mengaku tak ingin generasi penerus bangsa ini melupakan permainan tradisional.

Ia pun mengajak anak-anak untuk mengenang permainan masa kecil tanpa gawai.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved